Konfercab NU Sleman Dorong Kemandirian Ekonomi, Tradisi dan Politik
Berita Baru, Sleman – Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama sebagai proses regenerasi akan menentukan calon pimpinan organisasi ditingkat kabupaten sebagai upaya mewujudkan cita-cita bersama. Salain itu, Konfercab juga menjadi penentu langkah dan gerak tujuan organisasi kedepannya.
Ketua Panitia Konfercab PCNU Sleman 2021, Abdul Muiz, mengatakan Ibarat berkendara segenap pengalaman dan apapun yang terjadi kemaren merupakan ibroh, pelajaran yang mesti dijadikan landasan dan kaca spion biar jalannya organisasi lurus kedepan dan tidak oleng.
“Saat ini masih banyak pekerjaan rumah untuk menuju kemandirian, salah satunya adalah soal penguatan dan pemberdayaan ekonomi umat (warga) NU. Semangat kelahiran NU tidak hanya dibangun diatas tradisi keagamaan, nasionalisme dan pemikiran. Tetapi juga dibangun dengan kekuatan ekonomi,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Beritabaru.co, Rabu (24/3/2021).
Abdul Muiz mengatakan, sebenarnya upaya kemandirian ekonomi bukan tidak dijalankan oleh jamaah nahdliyin, tetapi masih bergerak sangat dinamis menurut standar jamaah sendiri sehingga masih memerlukan perbaikan. Menurutnya, Gerakan ekonomi dikalangan jamaah NU masih bersifat sporadis, memerlukan grand design, baik model maupun modal kemandirian ekonomi harus disusun rapi.
“Kedua, Elaborasi gerakan ekonomi di NU baru berjalan pada ekonomi orang per-orang, belum menjadi program bersama jamiyah maupun jamaah. Ini menandakan kultur dan ekosistem ekonomi bersama nahdliyin belum cukup kuat,” kata Muiz.
Ketua PC LPNU Kab. Sleman itu juga menyebutkan bahwa lemahnya akses serta jaringan juga menjadi penghambat yang dihadapi nahdliyin dalam persoalan kemandirian ekonimi. Menurutnya, selama ini puluhan juta nahdliyin lebih dijadikan komunitas konsumen daripada menjadi kekuatan produsen.
“Keempat, orientasi politik partisan masih mendominasi di kalangan elite NU. Bukan berarti NU anti politik namun sudah seharusnya NU menerapkan politik kebangsaan dan kemaslahatan. Bukan politik partisan yang sangat pragmatis,” ujarnya.
Lebih lanjut Muiz manjelaskan, sebagai organisasi kemasyarakatan, NU berpolitik di “high politics” atau politik tingkat atas, tidak bermain di tingkat bawah. “Politik tingkat bawah yaitu politik yang hanya sekedar mencari kekuasaan, saling dukung mendukung dengan menghalalkan segala cara. Sedangkan politik tingkat atas yaitu politik kebangsaan, kerakyatan, dan menjaga etika politik,”
Muiz menegaskan, kemandirian politik bisa terwujud jika kemandirian tradisi dan kemandirian ekonomi dalam oraganisi terbentuk. Menurutnya posisi kemandirian ekonomi umat sangat penting bagi NU, karena dengan begitu NU tidak akan menjadi mainan setiap ada hajatan politik 5 tahunan.
“NU sebagai sebuah organisasi yang besar sudah seharusnya menjadi penentu bukan ditentukan, menjadi faktor bukan pengekor, apalagi hanya sebagai pelengkap semata,” jelas Muiz.
Dengan digelarnya Konfercab PCNU Kabupaten Sleman pada tanggal 28 Maret 2021 nanti, Abdul Muiz berharap NU Sleman mendapat pemimpin yang amanah serta punya jiwa kemandirian yang kuat. Sehingga mampu membawa NU Sleman terus berbenah dan melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, khususnya dalam aspek kemandirian ekonomi umat, tradisi, dan politik. (MKR)