Komunitas Peduli Kanker di Namibia Dorong Inisiatif Penjahitan Prostesis Payudara dan Rambut Palsu untuk Penyintas
Berita Baru, Internasional – Sebuah komunitas di Windhoek, ibu kota Namibia, mendorong inisiatif untuk menjahit prostesis payudara dan rambut palsu sebagai upaya meningkatkan kepercayaan wanita setempat yang menjalani mastektomi dan kemoterapi.
Janene Eiman, koordinator proyek dari inisiatif Sew-cialize, mengatakan bahwa edisi pertama dari gerakan ini bertujuan untuk mengumpulkan sukarelawan untuk menjahit bersama dan menjembatani kesenjangan keterjangkauan prostesis payudara dan rambut palsu oleh mayoritas wanita setempat yang didiagnosis menderita kanker payudara.
“Ketika Anda terkena kanker payudara dan menjalani berbagai perawatan, Anda kehilangan lebih dari satu payudara dan rambut rontok serta kewanitaan Anda, yang bahkan menghilangkan kekuatan Anda. Melalui inisiatif ini, kami ingin memberikan dorongan bagi wanita,” kata Eiman, yang juga juga survivor kanker payudara.
Seperti dilansir dari Xinhua News, kanker payudara tetap menjadi bentuk kanker yang paling umum di Namibia, di mana wanita menyumbang lima persen dari kasus yang didiagnosis, menurut Cancer Association of Namibia.
Inisiatif ini selanjutnya berusaha untuk membangun rasa kebersamaan dan sistem pendukung yang kuat untuk menyanggah stereotip masyarakat dan meningkatkan pemahaman tentang dampak kanker pada individu dan masyarakat.
“Biasanya, sukarelawan dalam kampanye serupa menderita kanker. Kami ingin melampaui itu dan memperluas keterlibatan sukarela anggota komunitas dalam proyek kanker. Dengan cara ini, kami memberdayakan orang lain,” katanya.
Hester Koch, salah satu relawan, mengatakan inisiatif tersebut juga berfungsi sebagai platform untuk berjejaring, mendidik orang lain tentang pencegahan, dan mendorong deteksi dini. Selain itu, inisiatif ini juga berfungsi sebagai jalan untuk belajar dan memperluas kepedulian.
Lorraine Feris, seorang pensiunan dari Windhoek, mengajukan diri untuk memberikan dampak positif bagi wanita lokal yang didiagnosis menderita kanker. “Saya suka melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain untuk membantu mereka membangun kembali kepercayaan diri, dan menjahit adalah wujud kepedulian dan solidaritas saya,” kata Feris, yang mulai menjahit pada tahun 2020.
Prakarsa satu hari ini telah menarik lebih dari sepuluh sukarelawan dari beragam portofolio, termasuk tata rambut, tusuk jarum, penjahit, pendidikan, dan perawatan medis.
Eiman mengatakan bahwa barang-barang yang diproduksi pada hari Sabtu akan didistribusikan kepada para penerima manfaat di seluruh negeri oleh Cancer Association of Namibia, yang berharap dapat menjalankan inisiatif tersebut setiap bulan di seluruh 14 wilayah Namibia.