Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KOMPAS-UI Bicarakan Kebangkitan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi 2023

KOMPAS-UI Bicarakan Kebangkitan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi 2023



Berita Baru, Jakarta – Komunitas Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Present (KOMPAS UI) kembali mengadakan Webinar ‘Raport Tiga Tahun Kepemimpinan Jokowi’.

Pada Webinar sesi ketiga yang digelar Jumat (11/4) ini, topik yang diangkat adalah Kebangkitan Ekonomi di tengah Ancaman Resesi.

Hadir sebagai narasumber, Arif Taufik Nurrohman (Kandidat Doktor di Zhongnan University of Economics and Law), Berly Martawardaya (Dosen FEB UI dan Direktur Riset Institute for Development of Economics & Finance (INDEF)), serta Mohammad Gozali (COE NUJEK).

Dalam paparannya, Berly Martawardaya mengapresiasi kinerja Kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dia memberikan rapor hijau untuk Jokowi karena masih bisa menggunakan kestabilan ekonomi di Indonesia. 

Sebagai akademisi dan pengamat, Berli berharap kestabilan harga dan perlindungan sosial diprioritaskan untuk menjawab ancaman Resesi Ekonomi. 

“Ada beberapa tantangan di depan mata yang mengharuskan masyarakat dan Pemerintah untuk saling peduli dan Gotong Royong,” harap Berly. 

Sementara, Mochammad Ghozali memaparkan tentang berbagai pengalaman serta kesibukannya dalam dunia entrepreneur.

Dalam kesempatan ini, ia mendorong mahasiswa, khususnya mahasiswa UI dan peserta webinar dari berbagai daerah di Indonesia, untuk dapat membangun bisnis berbasis startup. 

“Indonesia menjadi nomor 5 startup terbesar di dunia,” tuturnya.

Dalam kasempatan yang sama, Arief Taufik Nurrohman, menuturkan terkait laju pertumbuhan PDB menurut Laporan Usaha dan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II (y to y) 7 sektor masih tumbuh positif dan 10 sektor terkontraksi. 

Disebutkan, 8 sektor yang terkontraksi signifikan yaitu transportasi, pergudangan, akomodasi, makan dan minum, pedagang besar dan reparasi perusahaan, jasa lainnya dan industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, dan konstruksi.

Melihat dari lajunya PDB, ia memberikan  catatan untuk pemerintah. Menurutnya, perlu membuka destinasi wisata dan hiburan di seluruh wilayah yang bukan zona merah dan melonggarkan penggunaan transportasi laut, darat dan udara dengan tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Harapan untuk pemerintah supaya mengalokasikan program pemulihan ekonomi nasional dengan fokus menyelesaikan problem di sektor industri pengolahan, perdagangan besar, konstruksi, transportasi dan akomodasi makan dan minum,” ujarnya