Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kisah Aam, Mahasiswa Penyandang Disabilitas Raih Sarjana di UMG

Kisah Aam, Mahasiswa Penyandang Disabilitas Raih Sarjana di UMG



Berita Baru, Gresik – Keterbatasan tidak menyulutkan semangat Muhammad Amatullah untuk meraih cita-citanya bergelar sarjana. Mahasiswa penyandang disabilitas itu berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).

Sehari-hari, pria yang akrab disapa Aam ini beraktivitas dibantu kursi roda. Meski tidak memiliki kedua tangan, dia tetap bersemangat melanjutkan pendidikan tinggi menjadi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). 

Sampai puncaknya pada Kamis (24/3) pagi, seharusnya dia mengikuti wisuda bersama 682 orang lainnya. Namun, karena dalam kondisi sakit, dia tak bisa mengikuti wisuda. Bahkan, semalam dia masih mengikuti gladi bersih.

Hebatnya lagi, Aam berhasil menyelesaikan tugas akademik hingga lulus dengan indeks prestasi komulatif mencapai 3,71 atau sangat memuaskan. 

“Terimakasih tak terhingga kepada dosen dan civitas akademik yang telah mendukung hingga sampai saat ini bisa lulus dari kampus ini,” katanya.

Aam bercerita, selama berkuliah dia merasa diperhatikan dan didukung oleh seluruh pihak untuk bisa maju. Apalagi, ketika mengerjakan skripsi maupun penugasan lapangan.

“Saya lulus di UMG sangat senang, bapak ibu dosen mendukung selama kuliah. Semoga kampus ini terus jaya dan terbaik,” ucap mahasiswa angkatan 2016 ini.

Pria yang mempunyai hobi melukis ini pun mengaku mendapat banyak pengalaman saat mengenyam studi di UMG. Bahkan dapat mengembangkan minat dan bakatnya sebagai pelukis. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada civitas kampus serta para donatur yang telah memberikan beasiswa. 

“Terimakasih bapak ibu donatur orang yang baik memberikan baik beasiswa selama kuliah,” terang Aam.

Sementara itu, Rektor UMG, Dr Eko Budi Leksono menyatakan, kampus yang ia pimpin terbuka bagi seluruh mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas.

Selama proses pembelajaran, Eko menyatakan tidak ada bedanya. Pada intinya, UMG merupakan kampus yang ramah terhadap disabilitas.

“Kampus kami terbuka untuk semua. Salah satunya yang seharusnya di wisuda kali ini, Mas Aam, yang bersangkutan sempat ikut gladi bersih. Sebenarnya saya hatap hadir, dia jago melukis,” tambahnya.

Eko mengungkapkan, wisuda kali ini dilakukan secara tatap muka setelah 2 tahun diselenggarakan secara online karena pandemi Covid-19.

“Saya berharap para wisudawan ini bisa bermanfaat dan bisa memgembangkan ilmunya di masyarakat, termasuk Aam, mahasiswa penyandang disabilitas,” jelas Eko, mengakhiri.