Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Khofifah Harap Ada Intervensi Pusat dalam Penanganan Corona Jatim

Khofifah Harap Ada Intervensi Pusat dalam Penanganan Corona Jatim



Berita Baru, Surabaya – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berharap agar pemerintah pusat membantu penanganan virus corona (Covid-19) di wilayah Jatim.

Hal tersebut Khofifah sampaikan ketika menerima kunjungan Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (24/6).

“Kami berharap ada sinergitas dan support kepada kami, kami berharap akan ada intervensi yang signifikan yang bisa kita lakukan bagaimana Jatim, terutama Surabaya dan Surabaya Raya bisa kita intervensi dengan lebih komprehensif lagi,” ujar Khofifah dikutip dari CNN Indonesia.

Khofifah memaparkan kondisi penanganan Covid-19 di Jatim rasio pelacakan atau tracing orang kontak erat dengan pasien positif di Surabaya paling rendah di Jatim.

Khofifah menyebutkan Pemkot Surabaya hanya melakukan tracing dengan rasio sebanyak 2,8. Artinya setiap ada 1 pasien dinyatakan positif, hanya 2 sampai 3 orang yang terlacak memiliki kontak erat.

“Kebetulan dari proses tracing yang dilakukan, yang terendah adalah di Surabaya, hanya 2,8 kasus ODP (orang dalam pemantauan) OTG (orang tanpa gejala) dari satu kasus positif yang ditemukan,” jelasnya.

Angka rasio tracing Surabaya menurutnya terendah di antara 38 kabupaten/kota lain di Jatim. Kota lain seperti Sidoarjo memiliki rasio tracing sebanyak 3,5, dari tiap satu kasus positif dan Gresik dengan rasio 8,8.

Padahal, lanjut Khofifah tiga daerah itu merupakan penyumbang terbanyak kasus positif virus corona di Jatim. Surabaya tercatat memiliki 4.962 kasus positif Covid-19. Sementara Sidoarjo 1,287 kasus, serta Gresik 534 kasus.
Khofifah juga memaparkan attack rate di Kota Surabaya saat ini mencapai 189 per 100 ribu jumlah penduduk. Sementara Jatim 25 per 100 penduduk.

“Seringkali kita harus melakukan telah ke dalam bahwa attack rate di Surabaya ini sudah 189 per 100 ribu jumlah penduduk. Sementara Jawa Timur 25 per 100 ribu, dan nasional 17,8,” ujar Khofifah.