Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, 15 September 2022. Foto: Alexandr Demyanchuk/Sputnik via Reuters.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, 15 September 2022. Foto: Alexandr Demyanchuk/Sputnik via Reuters.

Khawatir Rusia Dapat Rudal dari Iran, AS Tambah Bantuan ke Ukraina



Berita Baru, Kiev – Pada Jumat (9/12), Amerika Serikat mengumumkan akan menambah bantuan militer ke Ukraina dan berjanji untuk mengganggu hubungan Rusia dengan Iran.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan sangat prihatin dengan “kemitraan pertahanan yang semakin dalam dan berkembang” antara Iran dan Rusia, dan akan bekerja untuk mengganggu hubungan itu, termasuk pada drone.

Atas hal itu, Kirby mengatakan AS akan mengirimkan paket bantuan senilai $275 juta ke Ukraina untuk memperkuat pertahanan udara dan mengalahkan drone.

AS dan Barat khawatir Rusia dan Iran akan melakukan kontrak, diamana Rusia akan mencari ratusan rudal balistik dari Iran, sementara Iran akan mendapat dukungan dari Rusia di tengah ‘perseteruan’ sengit dengan AS sehubungan dengan perjanjian nuklir.

Namun, Iran dan Rusia membantah tuduhan tersebut dan menolak klaim bahwa Rusia menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang sasaran di Ukraina.

Dua pejabat senior Iran dan dua diplomat Iran mengatakan kepada Reuters pada bulan Oktober bahwa Iran telah berjanji untuk memberi Rusia rudal permukaan-ke-permukaan serta lebih banyak drone.

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan Iran telah mengirim ratusan drone yang digunakan Rusia di Ukraina.

“Rusia sekarang berusaha mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik,” katanya kepada wartawan. “Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan Iran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan Ukraina berdiri di Donbas, yang terdiri dari wilayah Donetsk dan Luhansk, meskipun mengalami kesulitan besar, tetapi pasukan Rusia telah menghancurkan kota Bakhmut menjadi reruntuhan.

“Situasi di garis depan tetap sangat sulit,” kata Zelenskiy. “Saya berterima kasih kepada semua pahlawan kita, semua prajurit dan komandan yang… menangkis serangan dan menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh.”