Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ma'ruf Amin Muktamar NU
Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam acara launching dan bedah buku

KH. Ma’ruf Amin: Khittah Bukan Untuk Kekuasaan



Berita Baru, Lampung – Dalam rangka turut mensyiarkan Muktamar Ke-34 Nahdhatul Ulama, Garuda Bumandala bekerjasama dengan Lakpesdam PBNU menyelenggarakan Launching dan Bedah Buku Historiografi Khittah dan Politik Nahdhatul dan Kitab Tuhfatul Qoshi Waddani Biografi Syekh Nawawi Al Bantani, di Lampung pada Rabu (22/12).

Hal itu yang disampaikan oleh inisiator kegiatan Taufiq R. Abdullah ketika memberikan sambutan.

Buku Buku Historiografi Khittah dan Politik Nahdhatul ditulis oleh Ahmad Baso, sedangkan Kitab Tuhfatul Qoshi Waddani Biografi Syekh Nawawi Al Bantani ditulis oleh KH Zulfa Mustofa.

Sementara itu Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam pidato kuncinya mengatakan, bahwa “khittah” itu berbeda dengan “khutwah”.

Ma'ruf Amin Muktamar
KH. Ma’ruf Amin tekankan makna khittah

“Saya memahami khittah berbeda dengan khutwah. Khittah itu permanen, sebagai landasan. Sedangkan khutwah adalah langkah-langkah untuk mewujudkan itu,” ungkap Kyai Ma’ruf.

Kyai Ma’ruf menegaskan bahwa Khittah NU merupakan Khittah Nabawiyah, yang bertujuan pada kemaslahatan.

KH. Ma’ruf Amin: perlu lakukan perbaikan

“Tidak ada yang lain yang dikehendaki, kecuali ishlahiyah, melakukan perbaikan-perbaikan,” ungkap Mustasyar PBNU tersebut.

Ma'ruf Amin Muktamar
Dalam acara launching dan bedah buku tersebut, Kyai Ma’ruf menekankan perlunya NU berkontribusi dalam perbaikan sosial dan ekonomi di masyarakat

Sebagai organisasi gerakan para ulama, imbuh Kyai Ma’ruf, NU akan melakukan perbaikan masyarakat dalam konteks sosial dan ekonomi.

Lebih lanjut ia mengungkapkan Khittah NU itu bukan untuk kekuasaan, melainkan untuk kemaslahatan.

“Khittah NU bukan untuk kekuasaan, tapi untuk kemaslahatan,” tegasnya.

Untuk menegaskan hal itu, Kyai Ma’ruf kembali menekankan, baik Khittah maupun Khutwah tujuannya adalah kemaslahatan.

“Inti sasarannya, baik khittah maupun khutwah, adalah sama-sama untuk kemaslahatan,” pungkasnya.