Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketum Kadin: IKN Nusantara Memikat Investor Global
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid

Ketum Kadin: IKN Nusantara Memikat Investor Global



Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum dan Industri () Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan Ibu Negara () Nusantara menjadi peluang besar bagi investor global menanamkan modalnya di Indonesia.

Nusantara sebagai smart and green membawa peluang yang besar bagi investor global dan penyedia teknologi untuk berinvestasi,” kata Arsjad dilansir dai Antara, Jumat (20/1).

Menurut Arsjad, proyek Nusantara menjadi benchmark dalam membangun peradaban baru yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan sehat untuk penghuninya.

Nusantara akan memiliki bangunan hijau yang didukung oleh 100 persen energi terbarukan, sistem pengelolaan limpasan air hujan berkelanjutan yang dapat mengurangi banjir, air minum yang mengalir dari keran, serta sistem angkutan massal yang cerdas, bersih, dan terintegrasi,” imbuhnya.

Arsjad melihat, Nusantara juga didesain sebagai forest city yang memperhatikan berbagai aspek keberlanjutan. Terlebih, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam () melimpah.

Arsjad menyatakan Indonesia juga berpotensi menjadi pemimpin transisi energi karena kekayaan alam di Indonesia sangat mendukung usaha transisi energi.

“Kita memang perlu segera menjalankan ekonomi dan industri hijau yang berkelanjutan, salah satunya melalui transisi energi dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. Indonesia memiliki semua sumber EBT yang potensinya sangat luar biasa besar,” pungkasnya.

Diketahui, pembangunan IKN Nusantara tahap 1 telah resmi dimulai 29 2022, ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan IKN TA 2022 sebanyak 19 paket oleh Kementerian Umum dan (PUPR).

Adapun progres pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara secara total mencapai 12 persen hingga 15 persen sejak pembangunan resmi dimulai pada 2022.

Pembangunan infrastruktur dasar pun terus dikebut dan beberapa di antaranya seperti pembangunan bendungan dan hunian pekerja konstruksi (HPK) mendekati tuntas.