Ketua ISKA Malang Raya: Bonus Demografi Jadi Tantangan KNPI
Berita Baru, Malang – Hendrikus Nendra Prasetya atau akrab disapa Nendra, merupakan Ketua Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Malang Raya hingga sekarang. Pria yang memiliki semangat luar biasa ini menyatakan kesiapannya untuk bertarung sebagai kandidat calon ketua dalam Musyawarah Komite Nasional Pemuda Indonesia (Musda KNPI) Kota Malang Tahun 2022 ini.
Sehari – harinya Nendra berprofesi sebagai dosen dan sekaligus Kepala Prodi Teknologi Pangan Universitas Katolik Widya Karya Malang. “Saya siap – siap aja ikut dalam musda nanti. Tentunya bukan untuk mencari popularitas ya, tetapi kita coba adu gagasan gimana menghadapi bonus demografi”, ungkap Nendra.
Adanya bonus demografi yang akan berpuncak pada tahun 2030 menjadi kekuatan sekaligus tantangan nasional sehingga memerlukan perhatian seluruh elemen bangsa. Menurutnya kita perlu keseriusan dalam mempersiapkan sumber daya unggul para pemuda Kota Malang agar mampu bersaing pada lapangan pekerjaan yang akan lebih variatif.
Sebaliknya hal ini akan mengalami kegagalan jika kita tidak bisa merawat dan mengelola potensi anak muda yang ada dengan baik. “Malang banyak kampus – kampus. Harus kita kolaborasikan secara masif potensinya bagi pengembangan generasi muda di Malang”, tambahnya.
Di samping itu, pria kelahiran tahun 1985 ini bersemangat untuk menumbuhkan kesadaran komunal untuk mempererat tali persaudaraan melalui spirit solidaritas tanpa sekat dengan ada di KNPI karena merupakan modal dasar kehidupan bangsa dan kemajuan Kota Malang khususnya.
“Seluruh kelompok pemuda di Malang perlu memiliki misi untuk merawat dan menguatkan kebhinekaan yang ada di Kota Malang dengan memberikan kesetaraan sesama anak muda. Hal ini bertujuan untuk menepis perbedaan yang menjerumuskan pada konflik berbasis SARA. Kesetaraan akan menghasilkan keadilan tanpa adanya diskriminasi mayoritas-minoritas,” ujarnya.
“Persaudaraan dan kesetaraan adalah nilai universal kemanusiaan yang harus diperkuat, dirawat, dan dipertahankan”, pungkas alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).