Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketiga Kalinya, Lukisan 'Two Laughing Boys' Karya Frans Hals Dicuri

Ketiga Kalinya, Lukisan ‘Two Laughing Boys’ Karya Frans Hals Dicuri



Berita Baru, Internasional – Untuk ketiga kalinya, karya Golden Age tahun 1626 yang menggambarkan dua bocah tertawa dengan segelas bir karya Frans Hals dicuri dari museum kecil di kota Leerdam, dekat kota Utrecht, pada Rabu (26/8) pagi.

Sebagaimana dilansir dari The Guardian, Jumat (29/8), pencuri membobol pintu belakang museum Hofje van Aerden. Dilaporkan alarem sempat berbunyi, namun pada saat petugas tiba di lokasi pada pukul 03.30, pelaku pencurian Two Laughing Boys sudah tidak ada.

Menurut pernyataan polisi Belanda, lukisan itu telah dicuri dua kali sebelumnya. Pada tahun 1988, lukisan diambil bersama dengan karya Jacob van Ruisdael, Forest View with Flowering Elderberry, dan ditemukan setelah tiga tahun. Pada 2011, lukisan yang sama dicuri selama enam bulan.

Media Belanda melaporkan bahwa keamanan di museum telah diperketat setelah terjadi pencurian kedua. Lukisan tersebut termasuk dalam karya termahal museum yang dipamerkan untuk umum di bawah pengawasan. Two Laughing Boys diperkirakan bernilai € 15 juta atau senilai Rp260.384.929.050,00.

Sjors Fröhlich, walikota Vijfheerenlanden yang mencakup Leerdam, mengatakan itu adalah berita duka dan ia  berharap lukisan itu segera ditemukan.

Frans Hals, yang meninggal pada tahun 1666, telah digambarkan sebagai salah satu pelukis besar kaum borjuasi Belanda di Zaman Keemasan.

Ia dikenal karena semangat ceria subjeknya dan sapuan kuas impresionistiknya. Salah satu lukisannya yang paling populer adalah The Laughing Cavalier. Lukisan yang menggambarkan seorang pria muda yang percaya diri dengan kumis mengarah ke atas, topi mewah, dan tatapan yang meyakinkan.

Polisi mengatakan, proses penyelidikan kasus pencurian lukisan tersebut akan melibatkan spesialis forensik dan ahli pencurian seni dari departemen nasional. Petugas juga sedang memeriksa gambar CCTV dan meminta informasi dari masyarakat.