Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Keseruan Siswa Baru Madrasah di Gresik Belajar Membatik

Keseruan Siswa Baru Madrasah di Gresik Belajar Membatik



Berita Baru, Gresik – Batik merupakan warisan budaya Nusantara yang diakui dunia, salah satu cara melestarikannya adalah dengan mengajarkan praktik membatik secara langsung. Seperti yang dilakukan oleh Mts Nurul Islam, Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Gresik.

Para siswa-siswi baru di sekolah madrasah tersebut dikenalkan seni batik dengan teknik Icel (ikat celup). Selama pembelajaran membatik, mereka diberikan workshop secara langsung oleh budayawan Gresik, Kris Adji AW.

Proses tahapan pembuatan batik dengan teknik Icel ini pun cukup sederhana, yakni melipat dan mengikat kain, selanjutnya dicelupkan aneka warna, lalu diakhiri dengan proses penjemuran.

Menurut Kris, batik merupakan budaya warisan nusantara. Maka dari itu, pembelajaran teknik membatik ini dapat menjadi salah satu sarana pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan siswa di era sekarang.

“Mengenalkan batik sebagai warisan budaya Nusantara, sehingga anak-anak kita lebih mencintai bangsannya,” ungkapnya.

Selain menjadi sarana pendidikan karakter, Kris berharap pembelajaran teknik membatik ini juga bisa meningkatkan skill di bidang seni karya batik.

“Meski masih madrasah tsanawiyah, tapi mereka cukup bagus. Batik icel ini bentuk dasar memahami batik. Kami sangat apresiasi pihak sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Mts Nurul Islam Ahmad Nasrullah menyatakan, karya seni batik sengaja diperkenalkan kepada siswa baru agar mereka lebih mencintai budaya warisan leluhur Nusantara.

“Karena batik merupakan budaya warisan nenek moyang kita,” tandasnya.

Nasrullah menambahkan, sebanyak 70 siswa baru yang mengikuti kegiatan ini dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok membuat karya batik masing-masing. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian masa pengelanan lingkungan sekolah (MPLS).

“Harapan kami batik karya siswa bisa dilegalkan, tetapi untuk sementara jadi inventaris sekolah dulu,” tutupnya