Kerjasama RMI PBNU, Arsinu, dan NH Surabaya Luncurkan “Swab for Spiritual Heroes”
Berita Baru, Jakarta – Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) bekerjasama dengan Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (Arsinu) dan National Hospital (NH) Surabaya meluncurkan program “Swab for Spiritual Heroes”.
Peluncuran program tersebut ditandai dengan penyerahan 1 set alat laboratorium PCR kepada Pemerintah Kabupaten yang diwakili langsung oleh Bupati Jombang Nyai Hj Munjidah di RS UNIPDU Medika Jombang, Kamis (20/08) siang.
Penyerahan dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) dan CEO National Hospital Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya mewakili Lifepartners Health System selaku donatur 1 set alat laboratorium PCR.
Mewakili Pemkab Jombang, Nyai Munjidah mengapresiasi program Swab for Spiritual Heroes RMI PBNU. Pada kesempatan itu, ia juga melaporkan perkembangan Covid-19 di Jombang.
“Alhamdulillah, mengenai tingkat kesembuhan di Jombang sampai hari kemaren adalah sebesar 77 persen. Saat ini di Jombang terdapat dua rumah sakit yang memiliki alat PCR untuk Covid-19. Kemudian akan ditambahkan lagi dari bantuan National Hospital Surabaya,” ujarnya, Kamis (20/8).
Sementara itu, CEO NH Surabaya menyebut, kesehatan saat ini masih menjadi suatu hal yang sangat mahal. Sebagai pegiat kesehatan, dirinya menyaksikan sendiri masih banyak masyarakat kesusahan mendapat akses kesehata, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Apalagi buat kami yang bekerja di rumah sakit setiap hari. Kami melihat pasien sakit datang (tiap hari), apalagi yang tejangkit Covid-19, terutama di daerah Jawa Timur,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan Jombang merupakan kota spesial di Indonesia. Karena dari kabupaten inilah muncul para Spiritual Heroes yang mewarnai sejarah bangsa Indonesia.
“Untuk itu, mohon berkenan kami dari National Hospital ingin mendonasikan 1 perangkat PCR dan reagen-reagennya secara lengkap,” sambungnya.
Sementara itu, Gus Rozin menjelaskan sebelumnya RMI PBNU telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk penanganan penyakit TBC, yang di Indonesia, adalah nomor 3 terbesar di dunia. Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait juga berikhtiar untuk melawan Covid-19.
“Oleh karena itu, sejak Maret kita mengeluarkan banyak sekali edaran, mungkin sejak Maret pula uban saya bertambah 100 persen, karena konsen yang sangat tinggi terhadap pandemi ini,” ungkap Gus Rozin.
Gus Rozin secara khusus menyampaikan keprihatinnya terhadap pola hidup sehat di pesantren. Di mana pesantren yang menerapkan budaya komunal dalam berbagai aspek sangat rentan terhadap penyebaran penyakit (Covid-19).
“Selain menambah berbagai fasilitas kesehatan, tentu pesantren perlu untuk berbenah dalam menghadapi masalah kesehatan di tengah pandemi ini,” paparnya.
Adapun Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Sirodj, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Peluncuran Swab for Spiritual Heroes ini merupakan pengakuan sekaligus motivasi kepada pesantren agar peduli dengan kasus Covid-19.
Maka dengan tema ini, lanjut Kiai Said, mau tidak mau para kiai, nyai dan santri harus menjadi pioneer dan berada di garis depan yang peduli dan berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai pihak, untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya, yang dalam momen ini akan tercatat dalam sejarah RMI, khususnya Nahdlatul Ulama terkait bantuan PCR dan APD untuk covid-19. Hal ini menandakan bahwa NU telah dipercaya oleh berbagai pihak dengan kemampuan kita. PBNU sendiri telah mendirikan Satgas Covid-19 sebanyak 222.000 titik di seluruh Indonesia,” ungkap Kiai Said melalui sambungan video conference.