Kendalikan Nuklir, Trump Pertimbangkan New START dengan Rusia
Berita Baru, Internasional – Politico melaporkan bahwa atas desakan para penasihat, Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memilih utusan khusus dalam perundingan nuklir, termasuk untuk memperpanjang New Strategic Arms Reduction Treaty (New START).
Sebelumnya, sumber diplomatik mengatakan kepada Sputnik bahwa Rusia belum menerima undangan dari Amerika Serikat untuk membahas kelanjutan dari perjanjian itu.
Laporan itu mengatakan bahwa Trump sedang mempertimbangkan dua nama, yaitu Richard Burt dan Stephen Hadley. Richard Burt adalah mantan negosiator nuklir Richard Burt dan pejabat Departemen Keuangan Marshall Billings, sementara Stephen Hadley adalah mantan penasihat keamanan nasional.
Trump berada di bawah tekanan politik yang meningkat untuk mempertahankan New START. Perjanjian New Start itu sendiri mulai berlaku pada 2011 dan berakhir Februari mendatang. Perjanjian itu membatasi Amerika Serikat dan Rusia dalam penggunaan 1.550 jumlah hulu ledak nuklik jangka panjang dan 700 kendaraan pengiriman jarak jauh.
Pihak Rusia telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk memperpanjang perjanjian New START tanpa prasyarat apa pun, namun pihak Amerika Serikat terus ragu-ragu untuk memperpanjang perjanjian itu.
Pada bulan Januari, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan, bahwa pihak Rusia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanannya jika Amerika Serikat memutuskan untuk menghentikan perjanjian New Start.
Penerjemah | Ipung |
Sumber | Sputnik |