Kendala Kuota, Radio Internet Masih Belum Jadi Pilihan
Berita Baru, Bali – Dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Bali menggelar acara Radio Academy II untuk memberikan penguatan SDM kepada lembaga penyiaran.
Ketua PD PRSSNI Bali, Komang Agus Satuhedi menyebut, di Bali sampai saat ini radio masih menempati hati penikmatnya.
“Namun disaat begitu beragamnya media informasi dan hiburan, ternyata animo masyarakat untuk mendengarkan radio terbilang cukup tinggi, Bahkan menurut hasil survei pendengar radio masih cukup tinggi,” terangnya, Jumat (22/11).
Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan dan Regulator PP. PRSSNI, K Candi P Sinaga juga menyampaikan bahwa jaringan radio lokal yang berada di tengah masyarakat tetap menjadi pilihan pendengar. Sebab, eksistensi radio internet yang masih terkendala beban pemakaian kuota.
“Selama masih belum meratanya cakupan internet di semua wilayah, maka selama itu pula keberadaan radio internet yang dapat diunggah melalui aplikasi android maupun playstore belum masif didengar,” tutur Sinaga.
Menurutnya, Sebagian Pendengar masih berpikir dua kali untuk mendengarkan radio jika kuota internetnya tergerus.
“Lagipula radio internet harus menyediakan kapasitas penambahan bandwith yang besar dan harus berbayar lagi untuk menampung jumlah pendengar yang semakin hari bertambah.
“Problemnya, masih terbatas juga korporasi maupun agency yang memasang spot iklan, jadi secara bisnis radio internet dipandang masih belum menguntungkan, namun dikemudian hari kami yakin radio berbasis internet akan booming jika internet gratis sudah mencakup semua area,” tutur Sinaga.
Hal serupa juga di amini oleh Praktisi Penyiaran, I Wayan Artana dari Radio Sanatana Tabanan.
“Radio lokal masih menjadi pilhan masyarakat sekitar dan memiliki pangsa pasar informasi budaya tersendiri, jadi buat apa berinvestasi di aplikasi radio internet kalau nanti pendengarnya malah mendengarkannya di Banyuwangi dan Malang dan Madura?.”
PRSSNI saat ini menaungi 580 Radio Siaran di Indonesia. Ada banyak sektor terkait di industri Radio di antaranya infrastruktur, regulasi, bisnis, dan SDM yang menjalankan.
Oleh karena itu, perlu kolaborasi untuk membangun iklim yang kondusif, ekosistem industri radio yang lebih seksi dan menggairahkan, secara bersama-sama. (hidayat)