Kemlu Ukraina Tolak Proposal Perdamaian yang Diajukan Indonesia
Berita Baru, Internasional – Pada Sabtu (3/6), Kementerian Luar Negeri Ukraina menolak proposal perdamaian yang diajukan oleh Indonesia, yang mencakup referendum di Krimea dan wilayah Rusia yang baru diakuisisi, yang dianggap Ukraina sebagai miliknya.
“Kami menghargai perhatian Indonesia terhadap pemulihan perdamaian di Ukraina. Tetapi tidak ada wilayah yang diperebutkan oleh Ukraina dan Rusia yang mengharuskan diadakannya referendum,” kata juru bicara kementerian luar negeri Oleg Nikolenko.
Crimea, semenanjung Laut Hitam di mana etnis Rusia merupakan bagian terbesar dari populasi, memilih untuk menyerah dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia setelah kudeta di Kiev pada tahun 2014. Republik rakyat Donetsk dan Lugansk, wilayah Kherson dan Zaporozhye memilih untuk bergabung dengan Rusia September lalu.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Nikolenko juga menolak gencatan senjata yang diusulkan dan pembentukan zona demiliterisasi gaya Korea antara Rusia dan Ukraina yang akan diawasi oleh pasukan penjaga perdamaian PBB.
Rencana tersebut dilontarkan oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto selama KTT pertahanan Asia di Singapura, yang dihadiri oleh menteri pertahanan Ukraina dan AS. Oleksii Reznikov dari Ukraina seperti dikutip Bloomberg mengatakan bahwa proposal itu “terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia.”