Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pertanian Modern
Koordinator Kelompok Penyelenggara Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Inneke Kusumawati Inneke pada Webinar: Cipta Pertanian Berkelanjutan Bersama Pemuda, Festival Petani Milenial, Kamis (28/10).

Kementan Dorong Petani Milenial Kembangkan Pertanian Modern



Berita Baru, Jakarta – Koordinator Kelompok Penyelenggara Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Inneke Kusumawati menyampaikan hingga saat ini Kementan telah memiliki berbagai pendidikan pertanian, mulai dari SMK, Perguruan Tinggi, dan Sekolah Vokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikan Inneke pada Festival Petani Milenial Seri Webinar dengan Tajuk “Cipta Pertanian Berkelanjutan Bersama Pemuda” yang diselenggarakan oleh Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) dan The Asia Foundation, Kamis (28/10).

“Praktek dari peserta didik di sana banyak kita lakukan di desa dan wilayah perbatasan, seperti di Jayapura, NTT, Kalimantan Barat. Sehingga mereka melakukan pembelajaran secara langsung di lapangan dan membantu menyelesaikan masalah. Harapan kami setelah mereka lulus mereka segera beradaptasi dengan kultur sosial di mana nantinya bekerja,” ujar Inneke.

Selain itu, menurut Inneke, kurikulum pendidikan vokasi telah bertransformasi dari yang awalnya fokus di kelas menjadi memperbanyak praktik di lapangan. Salah satunya dengan mengolah lahan, mengurus ternak, menyiapkan bibit, melakukan pemupukan, dan lain sebagainya.

“Di dalam melaksanakan pendidikan, kita menerapkan teaching fighter karena rata-rata lahan pertaniannya sangat luar. Jadi pembelajaran di kelas hanya singkat,” tuturnya.

Ia berharap, peserta didik yang lulus dari sekolah vokasi bisa menjadi agen perubahan. Mereka diharapkan bisa mengubah pertanian konvensional menjadi pertanian modern.

“Mereka dibekali pendidikan untuk menjadi petani terdidik yang produktif. Kedepannya diharapkan ada peningkatan pendapatan sehingga sebagai petani mereka bisa sejahtera,” jelas Inneke.

Demi meningkatkan pendapatan dan kualitas pertanian, menurut Inneke, petani muda harus didorong agar mereka bergerak dari pertanian konvensional menuju pertanian modern.

Dalam rangka mendorong petani muda tersebut, Inneke mengatakan saat ini sudah ada Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam gerakan petani milenial.

“Kalau mereka yang mendorong tentu lebih menarik. Karena mereka juga pelaku. Hal ini bisa membantu mengembangkan usaha masing-masing,” tuturnya.

Selain itu, menurut Inneke, mereka juga bisa menjadi representasi Kementan dalam mensosialisasikan program perluasan wirausaha pertanian.

Inneke berharap petani milenial punya program jangka panjang dengan planning yang jelas sebagai modal.

“Selain optimis, petani milenial harus memiliki atensi yang tinggi untuk meraih kesuksesan. Dalam bertani tidak cukup dengan optimis, tapi harus punya ilmunya,” pungkasnya.