Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemenlu: Washington Harus Menerima Kenyataan Bahwa Balon AS Beberapa Kali Terbang di Wilayah Udara China

Kemenlu: Washington Harus Menerima Kenyataan Bahwa Balon AS Beberapa Kali Terbang di Wilayah Udara China



, Internasional – harus berhenti menyesatkan masyarakat internasional dan menerima kenyataan bahwa balon telah melanggar wilayah udara China beberapa kali sejak tahun lalu, termasuk di Xinjiang dan Tibet, kata pada Rabu (15/2).

Pekan lalu, militer menembak jatuh empat pesawat tak dikenal di wilayah udaranya, termasuk yang diklaim sebagai balon pengintai China, meskipun bersikeras bahwa itu adalah pesawat sipil yang melakukan penelitian sains. Pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri China mengatakan balon telah melanggar wilayah udara China setidaknya 10 kali sejak tahun lalu, sebuah pernyataan yang ditolak juru bicara Dewan , Adrienne Watson, sebagai seuatu yang salah.

“Kami telah menunjukkan bahwa sejak tahun lalu, lebih khusus lagi sejak Mei lalu, telah melepaskan beberapa balon ketinggian tinggi dari wilayahnya, yang terus mengelilingi dunia. Mereka telah membuat setidaknya 10 entri tidak sah ke wilayah udara China, termasuk di atas Xinjiang dan Tibet,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam pengarahan.

Wang, seperti dilansir dari Sputnik News, mengatakan China berulang kali memberikan penjelasan kepada bahwa balon yang sedang terlibat dalam penelitian itu keluar jalur karena suatu kemungkinan, sedangkan tidak pernah memberikan penjelasan tentang masuknya balon secara ilegal ke wilayah udara China.

harus memberikan penjelasan kepada China dan komunitas internasional, memikirkan kembali tindakannya secara mendalam, dan berhenti memfitnah dan menyerang China, serta berhenti menyesatkan rakyat Amerika dan komunitas internasional. China berhak atas tanggapan yang memadai lebih lanjut,” bunyi pernyataan tersebut. kata juru bicara.

Juru bicara itu membandingkan reaksi “tenang dan profesional” China terhadap pelanggaran wilayah udaranya oleh balon dengan reaksi militer , yang dia anggap berlebihan.