Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemandangan markas Kementerian Luar Negeri Rusia. Foto: Valery Sharifulin/TASS
Pemandangan markas Kementerian Luar Negeri Rusia. Foto: Valery Sharifulin/TASS

Kemenlu Rusia: NATO Simulasikan Serangan Siber di Fasilitas Kaliningrad



Berita Baru, Moskow – Kementerian Luar Negeri Rusia, Oleg Symromolotov mengatakan bahwa serangan dunia maya terhadap lembaga negara di wilayah Kaliningrad dan infrastruktur energi Rusia disimulasikan selama latihan NATO yang dilakukan Inggris secara rutin.

Hal itu disampaikan Syromolotov dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Rusia, TASS, yang diterbitkan pada Sabtu (28/1), mengatakan bahwa Inggris secara sistematis menargetkan Rusia dengan kemampuan ofensif mereka di bidang informasi.

“Latihan diadakan secara teratur, termasuk di bawah naungan NATO, untuk memodelkan serangan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pada fasilitas infrastruktur informasi vital Rusia. Secara khusus, serangan pada lembaga negara di wilayah Kaliningrad dan sistem energi Moskow disimulasikan,” katanya.

Mengomentari laporan The Times tentang pasukan keamanan siber nasional Inggris yang dengan sengaja merekrut spesialis IT yang berbicara bahasa Rusia, Syromolotov mengomentari “tidak ada yang mengejutkan” dalam upaya ini.

Selain itu, dia mengklaim bahwa Inggris secara metodis mempromosikan Russophobia di Internet untuk mengubah fakta tentang kebijakan luar negeri Rusia di bidang informasi Barat.

Syromolotov lebih lanjut menyatakan bahwa Inggris sangat mendorong aktivitas anti-Rusia peretas Ukraina.

“Baru-baru ini ada laporan media tentang serangan dunia maya di layanan pos Inggris. Tanpa menunggu temuan investigasi, jurnalis Inggris mengaitkannya dengan Rusia. Beberapa hari kemudian, London dan Kiev mengadakan pembicaraan di dunia maya,” kata Syromolotov.

“Pasukan IT dari Ukraina kemudian membuat pernyataan tentang rencana mereka untuk menyerang Pos Rusia. Tentu saja, sedih menyaksikan hal seperti itu, yang menurut direkturnya, dimaksudkan untuk membenarkan sabotase yang akan datang,” tambah diplomat itu.