Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemenlu WNI
(foto: Kemenlu RI)

Kemenlu RI laporkan Kepulangan dan Kondisi WNI di Sejumlah Negara



Berita Baru, Jakarta – Pada hari Jumat (17/4), Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) melalui siaran pers melaporkan pemulangan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di beberapa negara.

Selain itu, Kemenlu juga melaporkan kondisi WNI yang masih bertahan di negara rantau dan turut terdampak pandemi Covid-19. Dari beberapa negara, sejumlah WNI di India tidak bisa dipulangkan karena terlibat kasus hukum.

Pemulangan ABK

Sebanyak 10.009 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di luar negeri telah kemabli, pada Jumat (17/04). Dari jumlah tersebut, sekitar 57% tiba melalui Bali, baik melalui Jalur Udara (Bandara Internasional Ngurah Rai) dan Jalur Laut (Benoa).

“Kami sampaikan apresiasi kepada Pemda Bali dan seluruh Satgas COVID-19 di tingkat pusat maupun daerah atas koordinasi dan kerja sama yang baik,” kata Menlu Retno Marsudi.

Ia berpesan semua WNI yang kembali ke Indonesia harus menjalani protokol kesehatan, termasuk karantina.

“Kami memahami beban Pemda Bali. Untuk itu Kemenlu telah berkomunikasi dengan pihak prinsipal (operator kapal pesiar) untuk juga membantu proses karantina di Bali,” tambanya.

Pemulangan dan Perlindungan WNI di Malaysia

Sementara untuk kepulangan WNI dari Malaysia pada 16 April 2020 kemarin, Kemenlu mencatat ada 61.743 orang. Kepulangan itu berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Malaysia yang menerapkan MCO (Movement Control Order).

Sebanyak 45.165 orang melalui jalur laut, 9.181 orang melalui jalur darat, dan 7.397 orang melalui jalur udara.

Adapun untuk WNI yang masih berada di Malaysia, Kemenlu dibantu berbagai organinisasi sosial dan masyarakat telah mengumpulkan sumbangan untuk membantu WNI terdampak Covid-19.

“Per tadi malam (16/4), jumlah sembako yang sudah didistribusikan oleh Perwakilan RI adalah 80.776 paket/orang,” kata Menlu Retno.

Disamping itu terdapat pula sumbangan ormas/masyarakat yaitu 40.447 paket. Sehingga secara keseluruhan sejumlah 121.223 WNI yang paling membutuhkan bantuan di Malaysia sudah terbantu.

“Perwakilan di Malaysia akan terus mendistribusikan bantuan semabko. Sekali lagi untuk mereka yang rentan dan sangat membutuhkan selama masa MCO tanggal 28 April 2020,” tambahnya.

Pemulangan WNI dari Arab Saudi

Untuk para WNI dari Arab Saudi, pada tanggal 10 April 2020, ada 336 WNI telah dipulangkan. Terdapat 55 orang jemaah umrah, 34 orang petugas haji, dan 247 WNI/PMI overstayers.

Pemulangan ini dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat termasuk pengujian kesehatan bagi WNI sebelum berangkat.

Menurut Kemenlu, dari pemeriksaan petugas kesehatan di Bandara, tidak ada WNI/PMI yang menunjukan gejala COVID-19.

Jamaah Tabligh di India

Sementara untuk Jamaah Tabligh (JT), terutama yang berada di India, Indonesia masih terus melakukan komunikasi dengan pemerintah India mengenai penanganannya.

Dari 717 orang JT WNI di India, yang positif terpapar COVID-19 adalah 75 orang dan 13 diantaranya telah sembuh. Angka ini merupakan 19 % dari total WNI diluar negeri yang terpapar COVID-19.

Terkait JT, Kemenlu menyampaikan, Pemerintah terus berusaha memberikan perlindungan yang terbaik termasuk rencana memulangkan WNI JT.

“Rencana evakuasi telah ada. Namun rencana ini harus ditunda karena semua JT yang berada di India saat ini sedang dalam masa karantina. Selain itu, sebagian lain sedang dalam proses hukum. Proses karantina dan hukum ini tidak hanya berlaku bagi JT dari Indonesia namun dari seluruh negara,” terang Menlu.

Situasi tersebut, menurut Menlu Retno menjadi sangat kompleks karena adanya tuduhan pelanggaran hukum terkait visa, ketentuan epidemi dan penanganan bencana.

“Dubes RI di New Delhi terus jalin komunikasi dengan Wakil JT. Pemerintah akan terus memberikan pendampingan hukum dan kekonsuleran sehingga seluruh hak-hak WNI yang sedang jalani proses hukum terpenuhi,” lanjutnya.