Kemenlu India kecam UN OHCHR terkait Pernyataannya Terhadap Penangkapan Aktivis Teesta Setalvad
Berita Baru, Internasional — Sekretaris LSM Warga Keadilan dan Perdamaian, Teesta Setalvad, bersama dengan Zaika Jafri, anggota parlemen Kongres Ehsan Jafri, telah mengajukan petisi terhadap Kepala Negara Bagian Gujarat, Narendra Modi dan lainnya di Mahkamah Agung India sehubungan dengan kerusuhan Gujarat 2002.
Pada hari Rabu (29/6), Kementerian Luar Negeri India mengecam Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UN OHCHR) karena membuat pernyataan tentang penangkapan aktivis Teesta Setalvad dan dua lainnya.
Seperti dilansir dari Sputnik News, juru bicara resmi kementerian, Arindam Bagchi, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami telah melihat komentar dari Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia mengenai tindakan hukum terhadap Teesta Setalvad dan dua orang lainnya.”
Menggambarkan pernyataan itu sebagai “tidak beralasan”, juru bicara itu mengatakan: “Pihak berwenang di India bertindak melawan pelanggaran hukum secara ketat sesuai dengan proses peradilan yang ditetapkan. Memberi label tindakan hukum seperti penganiayaan untuk aktivisme menyesatkan dan tidak dapat diterima.”
Dia juga mengatakan bahwa pernyataan seperti itu merupakan campur tangan dalam sistem peradilan independen India.
Awal pekan ini, OHCHR PBB telah menyuarakan keprihatinan atas penangkapan dan penahanan aktivis sosial Setalvad dan dua mantan pejabat polisi, sambil menyerukan pembebasan segera.
Setalvad dan mantan pejabat polisi Sreekumar, dan Sanjiv Bhatt, ditangkap oleh Polisi Gujarat minggu lalu setelah pengaduan polisi diajukan di kota Ahmedabad oleh seorang pejabat polisi, Darshansinh B. Barad.
Mereka dituduh berkonspirasi untuk mengarang fakta dan dokumen, membimbing saksi, dan menyalahgunakan proses hukum dengan memalsukan bukti palsu untuk menjebak orang berdasarkan pengajuan yang dibuat di hadapan Tim Investigasi Khusus (SIT) yang dibentuk oleh Mahkamah Agung India untuk menyelidiki Kerusuhan Gujarat 2002.
Penangkapan itu terjadi sehari setelah pengadilan tertinggi India menolak petisi yang diajukan oleh Setalvad dan Zakia Jafri, janda anggota parlemen Kongres Ehsan Jafri, sehubungan dengan kerusuhan 2002, dan memberikan omong kosong kepada Kepala Negara Gujarat Narendra Modi dan lainnya.
Ehsan Jafri tewas dalam kerusuhan yang meletus di Gujarat setelah kereta api yang membawa peziarah Hindu yang kembali dari Ayodhya dibakar.