Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemenko PMK Ajak Warga NU Istiqomah Praktikkan Instrumental Revolusi Mental

Kemenko PMK Ajak Warga NU Istiqomah Praktikkan Instrumental Revolusi Mental



Berita Baru, Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar acara Penggerak Pemimpin Agama Pelopor dan Penggerak Gerakan Nasional Revolusi Mental melalui Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) PWNU Provinsi DKI Jakarta. Acara yang berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu, 23-25 September 2021 di Hotel Balairung ini terlaksana atas kerjasama Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KemenkoPMK) dengan Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU).

Mewakili Menteri KemenkoPMK, Ravik Rasidi menyampaikan dalam sambutannya bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menjadi lebih lebih apabila nilai-nilai strategis sebagai instrumental Revolusi Mental berjalan dengan baik.

“Ada tiga nilai yang sebenarnya saya yakin NU sudah menjalankan, pertama Integritas, kedua Etos Kerja yang solid, dan kegita gotong royong atau kebersamaan. Ini adalah yang disebut nilai strategis instrumental Revolusi Mental. Memaknai nilai utama yaitu Pancasila. Asumsinya, apabila Pancasila itu dijalankan dengan baik, kemudian tiga nilai tersebut dijalankan dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat-bangsa ini, maka Indonesia akan baik,” kata Ravik Rasidi, Jakarta, Kamis (23/09/2021).

“Kurang integritas apa para tokoh dan pejuang NU juga komunitas NU, saya kira integritasnya tinggi. Jika ada sebagian yang barangkali lupa, maka tugas kader mengingatkan,” imbuh Staf Khusus Menko PMK yang menangani Bidang Reformasi Birokrasi.

Menurut mantan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) itu, gorong-gorong dan kerjasama di kalangan warga NU pastinya sudah berjalan. Misalnya dalam hal memikirkan bangsa, memikirkan bersama, dan memikirkan jamaah, ini sudah selesai di kalangan warga NU.

“Yang menjadi persoalan bangsa saat ini adalah tiga nilai ini mulai luntur karena masuknya globalisasi yang luar biasa. Nilai-nilai kebangsaan yang dijalankan oleh NU ini digerus sedimikian rupa, ini yang saya kira tidak ikhlas. Karena itu, supaya tidak berlarut-larut, maka ajaklah para kader untuk merubah cara berpikir, merubah cara bekerja, dan merubah cara hidup ke arah lebih baik dengan tiga nilai tadi yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong. Dimana ketiga nilai tersebut sumbernya adalah agama,” jelasnya.

Ravik pun meyakini bahwa, ketika seluruh komponen bangsa, khususnya warga NU sudah merubah cara berpikir, cara pandang, cara hidup dengan integritas yang tinggi, etos kerja yang tinggi, dan kebersamaan atau gotong royong dengan baik maka Indonesia ini akan baik.

“Saya setuju jika NU baik, umat juga baik, maka negara akan baik,” teganya.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, Staf Khusus Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang membidangi Reformasi Birokrasi Ravik Karsidi, Kepala Madrasah Kader NU KH. Sultonul Huda, Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta H. Abdul Muin, serta jajajaran Pengurus Harian PWNU DKI Jakarta.

Sekadar informasi, acara yang secara resmi dibuka langsung oleh Ketua Umum PBNU ini diikuti para Pemuka Agama dan Pimpinan Nahdlatul Ulama se-DKI Jakarta.