Kemenkeu: Investasi Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi 2021
Berita Baru, Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, bahwa investasi dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
Febrio menyebutkan, di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, realisasi investasi langsung mencatatkan kinerja yang sangat baik. Realisasi investasi langsung kuartal II 2021 mencapai Rp 223,0 triliun atau tumbuh sebesar 16,2 persen (year on year).
Realisasi terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 106,2 triliun atau tumbuh 12,7 persen. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 7.997,5 juta atau sebesar Rp 116,8 triliun sesuai kurs APBN 2021 atau tumbuh sebesar 19,6 persen.
Nilai investasi langsung ini melanjutkan tren peningkatan yang telah melampaui level sebelum pandemi sejak kuartal I 2021.
“Investasi terus dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” ujar Febrio dalam siaran pers dikutip, Kamis (29/7/2021).
Febrio menjelaskan, pertumbuhan realisasi tidak terlepas dari perbaikan iklim berusaha sejalan dengan implementasi UU Cipta Kerja berikut PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Febrio berharap kebijakan tersebut akan terus memberikan kontribusi yang besar pada peningkatan investasi langsung di Indonesia.
“Implementasi reformasi struktural terutama untuk kemudahan berusaha pada UU Cipta Kerja dan turunannya ini akan terus dipercepat agar manfaatnya segera dapat dirasakan oleh investor,” kata Febrio.
Dia mencontohkan, dari sisi administrasi, misalnya, integrasi perizinan melalui Online Single Submission (OSS) akan dilakukan dalam waktu dekat untuk terus memangkas waktu pengurusan perizinan.
Lebih lanjut Febrio mengatakan, kinerja investasi yang menunjukkan perbaikan ini didorong oleh kepercayaan investor bahwa pemerintah tetap bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 maupun varian barunya.
Adapun investasi yang cukup besar terjadi pada sektor padat karya seperti sektor perumahan dan sektor industri seperti industri manufaktur, logam dasar, dan makanan.
Peningkatan investasi industri logam dasar terutama bersumber dari PMA atas pembangunan pabrik kendaraan listrik dan industri baterai yang sedang dikembangkan di Indonesia.
“Kinerja investasi di sektor industri diharapkan akan terus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional ke depan, mengingat kontribusinya yang dominan terhadap PDB. Selain itu, sifat padat karya dari industri ini diharapkan menyerap tenaga kerja manusia dalam kondisi pandemi di tengah belum pulihnya sektor lain,” tandas Dedy.