Kemenkeu: Inflasi Bulan Juli Terjaga di Tengah Kebijakan Restriksi Mobilitas
Berita Baru, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juli 2021 tercatat sebesar 1,52 persen secara year on year (yoy). Angka ini meningkat dari Juni 1,33 persen (yoy) dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan di tengah permintaan yang masih tumbuh terbatas.
“PPKM dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19 mempengaruhi dinamika aktivitas konsumsi masyarakat dalam level yang terjaga,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).
Febrio mengatakan secara bulan ke bulan, terjadi inflasi sebesar 0,08 persen (mtm) sehingga kumulatif sebesar 0,81 persen (ytd). Secara spasial, 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi.
Febrio melanjutkan, Inflasi inti sedikit melambat menjadi 1,40 persen (yoy), koreksi tipis dibanding angka Juni 2021 1,49 persen (yoy). Kebijakan PPKM Level 4 di beberapa daerah berdampak penurunan aktivitas ekonomi dan tingkat permintaan masyarakat, terutama pada kelompok komoditas jasa.
Harga emas perhiasan yang turun cukup tajam juga menjadi faktor penyumbang turunnya angka inflasi inti pada bulan Juli ini. Beberapa kelompok pengeluaran menggambarkan perlambatan, seperti rekreasi, kesehatan dan perawatan jasmani.
“Sementara kelompok keperluan rumah tangga dan sandang masih relatif stabil. Kelompok pendidikan naik tipis seiring dimulainya tahun ajaran baru,” ujar Febrio.
Inflasi volatile food, mencapai 2,97 peren, naik dari angka Juni 2021 sebesar 1,60 persen. Pergerakan harga pangan didorong oleh kenaikan harga aneka bumbu, seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah karena faktor cuaca di masa pergantian musim.
Di sisi lain, penurunan harga terjadi pada produk unggas dan beras. Kebijakan pengendalian harga pangan terus dilakukan, melalui Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk komoditas beras, upaya pengendalian harga pangan hortikultura melalui pemetaan produksi panen, dan dukungan kelancaran distribusi antardaerah.
“Di sisi permintaan, Pemerintah tetap memberikan bansos pangan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan,” ucap Febrio.
Inflasi administered price mengalami sedikit peningkatan mencapai 0,61 persen (yoy) dari angka Juni sebesar 0,49 persen (yoy) dipengaruhi oleh peningkatan harga rokok kretek filter karena transmisi kenaikan cukai. Sedangkan kelompok transportasi secara tahun ke tahun mengalami peningkatan inflasi karena faktor deflasi yang lebih dalam pada Juli 2020.