Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menkeu
Sri Mulyani saat kunjungan kerja ke Papua untuk melakukan ground breaking Pembangunan Rumah Susun Negara (Rusunara)

Kemenkeu Dukung Percepatan Pembangunan di Papua



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendukung percepatan pembangunan, kesejahteraan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan di wilayah Papua.

Untuk mendukung kemajuan Papua, Kemenkeu mendorong percepatan melalui pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM Unggul, dan dukungan pengelolaan Dana Otonomi Khusus.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dalam kunjungan kerja ke Papua untuk melakukan ground breaking Pembangunan Rumah Susun Negara (Rusunara), sekaligus melakukan peresmian Gedung Keuangan Negara Jayapura mengungkapkan bahwa untuk mengoptimalkan kinerja pegawai dalam mendukung pembangunan Papua, Kemenkeu bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) membangun hunian bersama (Rusunara) bagi pegawai Kemenkeu yang bertugas di wilayah Papua.

Pembangunan gedung yang dilakukan oleh Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi pegawai Kemenkeu sesuai ketentuan pembangunan rumah susun negara berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 01/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun.

“Saya berharap dengan pembangunan Rusunara ini, para pegawai Kementerian Keuangan Jayapura menempati hunian yang layak saat bertugas di ujung negeri dan berkontribusi lebih kepada negara,” jelas Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (29/11).

Dalam konferensi pers di Papua, Menkeu juga menyampaikan bahwa kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua tidak terlepas dari dukungan APBN dalam penyediaan berbagai infrastruktur pendukung yang dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada masyarakat Papua dan sekitarnya.

“Saya berharap ekonomi di Papua akan tumbuh lebih tinggi lagi karena Papua ini pada 2021 pertumbuhan ekonominya jauh lebih tinggi dari nasional di atas 14 persen ini karena Papua di drive oleh komoditas. Dalam situasi ini nanti Papua akan menikmati selalin dana otsus nanti akan dapat dana bagi hasil apalagi kemarin kita sudah mendukung sepenuhnya penyelenggaraan PON yang sukses dan Peparnas,” ucap Menkeu.

Menkeu juga mengharapkan ini menjadi momentum bagi Papua untuk terus membangun terutama sumber dayanya menjadi manusia-manusia yang hebat. “Kita akan dukung sepenuhnya, kita berharap seluruh anggaran yang sudah dialokasikan dimanfaatkan untuk semaksimal mungkin menciptakan perbaikan bagi SDM dan kesejahteraan serta mendorong perekonomian untuk bangkit kembali”.

Di sisi lain, Kemenkeu memberikan dukungan yang sangat besar kepada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul yang dilakukan melalui program beasiswa afirmasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mencetak alumni yang mampu memberdayakan masyarakat Papua. Kontribusi Kemenkeu melalui LPDP dalam peningkatan SDM di Provinsi Papua dan Papua Barat dari 2013 hingga 2021 yakni mampu melahirkan sebanyak 493 lulusan dalam dan luar negeri yang terdiri dari 328 Magister dan 160 Doktor serta 5 Dokter Spesialis.

Sementara itu, perbaikan kebijakan Dana Otsus bertujuan untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan bagi rakyat Papua dan orang asli Papua. Perubahan besaran Dana Otsus dari 2 persen menjadi 2,25 persen dari alokasi DAU diharapkan dapat memberikan manfaat secara optimal, adil, dan akuntabel bagi percepatan pembangunan Papua. Selain itu, dukungan Kemenkeu juga dilakukan terhadap perbaikan tata kelola baru dalam penggunaan Dana Otsus untuk perbaikan pengelolaan penggunaan Dana Otonomi Khusus menuju masyarakat Papua dan orang asli Papua yang lebih sejahtera.

Ke depan, dukungan percepatan pengelolaan Dana Otsus melalui Sekretariat Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (BP3OKP) yang dilaksanakan oleh Kantor Vertikal Kemenkeu memiliki peran sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi untuk percepatan pembangunan Papua. Hadirnya asistensi dan supervisi Pemerintah Pusat (melalui K/L teknis) sejak tahap perencanaan, pembinaan, pengawasan, sampai dengan evaluasi akan memastikan penyaluran dana otsus dan TKDD di Papua dapat berjalan dengan baik, diharapkan dengan memangkas rantai birokrasi dan pelaksanaan pendampingan dan pengawasan yang komprehensif misi mulia untuk memberikan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Papua dapat segara dicapai.