Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemenkes: Pemerintah Tak Mungkin Distribusikan Vaksin Covid-19 yang Bermasalah
Ilustrasi vaksin (Foto: Ist)

Kemenkes: Pemerintah Tak Mungkin Distribusikan Vaksin Covid-19 yang Bermasalah



Berita Baru, Jakarta – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah tidak mungkin mendistribusikan vaksin Covid-19 yang bermasalah kepada rakyat. 

“Vaksin Covid-19 yang disuntikan sudah melalui uji kelayakan dan keamanan,” kata Nadia dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).

Hal itu disampaikan Nadia untuk merespons isu vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021. Nadia juga memastikan vaksin Covid-19 yang disuntikan ke masyarakat tidak melewati batas waktu berlaku.

“Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis,” ujarnya. 

Nadia menjelaskan, vaksin CoronaVac sudah digunakan untuk 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu petugas pelayan publik. “Saat ini vaksin ini sudah habis kita gunakan,” tutur Nadia.

Dia juga menjelaskan bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa adalah vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial, berisi satu dosis untuk sekali penyuntikan.

“Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pemberi pelayan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisi 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi,” jelas Nadia. 

Nadia juga menjelaskan langkah yang Kemenkes ambil merespons isu beberapa orang di luar negeri mengalami pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

“Kita menunggu dari BPOM, apakah ada perubahan kriteria penggunaan, jadi kita pararel menyelesaikan quality control sebelum didistribusikan,” tandas Nadia.