Kemenhan Buka Suara Soal Kenaikan Anggaran dari Pinjaman Luar Negeri
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memberikan klarifikasi terkait peningkatan alokasi Pinjaman Luar Negeri (PLN) dari US$20,75 miliar menjadi US$25 miliar pada periode 2020-2024. Brigjen Edwin Adrian Sumantha, Kepala Biro Humas Setjen Kemhan, menyatakan bahwa penambahan anggaran tersebut bukan keputusan yang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses evaluasi yang berlangsung cukup lama.
Edwin menjelaskan bahwa dinamika perubahan situasi geopolitik dan geostrategis di tingkat regional dan global selama setahun terakhir menjadi faktor utama dalam pertimbangan pemerintah. Potensi timbulnya ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara Indonesia memicu keputusan untuk segera meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI.
“Dalam kondisi yang berubah cepat, Pemerintah memandang penting untuk secepatnya mengambil langkah guna meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI agar mampu menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa Indonesia dengan optimal,” ungkap Edwin dalam keterangan resminya, Selasa (5/12/2023)
Sejak tahun 2022, alokasi PLN Kemenhan telah mengalami perubahan seiring dengan revisi DRPLN-JM. Pada revisi ketiga pada 27 Desember 2022, terjadi penambahan alokasi sebesar US$4,99 miliar, kemudian pada revisi keempat pada 16 Mei 2023, terdapat penambahan tambahan alokasi sebesar US$8,72 miliar, membuat alokasi PLN naik menjadi US$34,46 miliar.
Presiden Joko Widodo menetapkan alokasi PLN untuk Kemhan sebesar US$25 miliar berdasarkan hasil rapat terbatas pada 28 November 2023. Keputusan ini merupakan komitmen pemerintah untuk membiayai pengadaan Alpalhankam TNI sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) yang berlaku hingga tahun 2034.
“Berdasarkan hasil rapat terbatas antara Kementerian/Lembaga dengan Presiden pada Selasa 28 November 2023, Presiden memutuskan bahwa besaran alokasi PLN untuk Kemhan adalah sebesar US$25 miliar sesuai yang ditetapkan oleh Kemenkeu,” kata Edwin.
Penambahan besaran PLN yang dikelola oleh Kemhan dijelaskan Edwin masih dalam koridor Renstra yang telah ditetapkan hingga tahun 2034. Anggaran tersebut akan digunakan untuk modernisasi, perawatan, dan pengoperasian Alutsista TNI guna peningkatan kemampuan pertahanan negara.