Kemendagri: Kolaborasi Kunci Penyelenggaraan ERAT
Berita Baru, Nasional – Kolaborasi menjadi kunci penting yang tak bisa dilepaskan dari penyelenggaraan pemerintahan. Tak hanya menyangkut pelayanan publik, tetapi juga menyangkut kebijakan dan administrasi.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) Heriyandi Roni dalam sambutannya di acara peluncuran Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat (ERAT) pada hari ini, Rabu (16/3) bertempat di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta.
ERAT bertujuan mendukung seluruh perangkat pemerintahan untuk meningkatkan kualitas implementasi kebijakan, perencanaan dan penggunaan anggaran, serta pemberian layanan publik. Program ini dirilis oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang secara khusus menginvestasikan dana senilai 38,5 juta dolar.
Pihaknya bekerja sama dengan sejumlah lembaga Kementerian diantaranya Kementerian Dalam Negeri, BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bersama The Asia Foundation (TAF) dan Asosiasi Manajemen Kota/Kabupaten Internasional (ICMA) yang akan menjadi pelaksana program ini.
“Program ini akan kita laksanakan dalam paruh waktu sekitar 5 tahun. Khusus tata kelola dan pelayanan publik ini sampai tahun 2026,” ujar Heriyandi. Hingga kini, program tersebut berjalan di 30 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Heriyandi menekankan, kolaborasi pemerintah dengan sejumlah pihak terkait merupakan pilar dalam upaya memberikan kinerja pemerintahan yang baik. “Pelayanan terbaik tidak hanya urusan penyelenggaraan pemerintahan, tapi juga menyangkut keijakan, administrasi, dan sebagainya. Pada titik inilah kita melihat tidak dapat dilepaskan, karena kolaborasi adalah kata kunci,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menekankan, prinsip kolaborasi yang akan dilakukan ke depan dalam rangka penyelenggaraan ERAT adalah menguatkan koordinasi dan mencairkan komunikasi. Melalui upaya itulah, pemerintah dapat melahirkan kebijakan perbaikan yang selaras dengan orientasi bangsa.
Kemendagri: Program ERAT Disambut Baik
Dalam sambutannya, Heriyandi menambahkan bahwa penyelenggaraan ERAT juga berpangkal pada kesiapan segenap pihak, mencakup pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil, sehingga dukungan anggaran yang akan diimplementasikan terserap dengan efektif dan bermanfaat.
Bukan tak mungkin, jika program ini berhasil diselenggarakan di kota/kabupaten yang telah terpilih, pemerintah berencana meneruskan ERAT di daerah lain, mengingat Indonesia memiliki setidaknya 548 daerah otonom.
Belajar dari promosi yang dilakukan tim Kemendagri khususnya wilayah kerja Heriyandi di daerah lain, terdapat ketertarikan untuk diselenggarakannya program ERAT di daerah tersebut. “Kami di Pusat Fasilitasi Kerja Sama, ketika menyampaikan program ini ke daerah-daerah terutama kabupaten/kota, mereka menyambut baik pelaksanaan program ini,” imbuhnya.
Peluncuran ERAT dapat disaksikan melalui tautan YouTube USAID ERAT berikut ini.