Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemendag Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Sudah Mulai Teratasi
Minyak goreng curah (Foto: Istimewa)

Kemendag Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Sudah Mulai Teratasi



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Perdagangan menyebutkan produksi minyak goreng sudah mendekati kebutuhan sehingga kelangkaan terhadap produk tersebut seharusnya bisa teratasi paling lambat akhir Maret 2022.

“Persediaan sebenarnya tersedia. Selisih kebutuhan ini sudah mendekati normal. Akhir bulan ini secara teoritis sudah cukup,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didid Noordiatmoko saat memantau operasi pasar minyak goreng di Pasar Alang-Alang Lebar Palembang, dikutip dari Antara, Minggu (06/03/2022).

Ia mencontohkan seperti produsen minyak goreng di Sumatra Selatan, saat ini sudah memproduksi 300 ton per bulan atau sudah mendekati kebutuhan daerah ini. Jika pun terdapat selisih diperkirakan hanya 10 persen. Ketika ditanya mengapa kelangkaan minyak goreng ini berlarut-larut, Didid mengatakan, ini lantaran kompleksnya persoalan dari hulu hingga ke hilir.

Pemerintah secara bertahap menyelesaikan persoalan produksi hingga distribusi minyak goreng sehingga minyak goreng dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang terjangkau di masyarakat.

Akan tetapi, kata dia, muncul persoalan baru yang merupakan dampak dari kenaikan harga dan kelangkaan barang yakni panic buying. Lantaran sempat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau, membuat masyarakat membeli melebihi kebutuhan ketika mendapatkan kesempatan.

Padahal hasil riset menyebutkan kebutuhan minyak goreng per orang hanya 0,8-1 liter per bulan. Artinya, kini banyak rumah tangga menyetok minyak goreng. “Tapi ini baru terindikasi,” kata dia.

Sembari menunggu stabilnya antara permintaan dan ketersediaan barang ini, pemerintah akan menggelar operasi pasar di setiap kabupaten/kota di Sumsel mulai pekan depan.

Dalam operasi pasar ini masyarakat dapat membeli minyak goreng dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk minyak goreng kemasan premium Rp14 ribu per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak curah Rp11.500 per liter.

Sementara itu Head Unit PT Sinar Alam Permai Simon Panjaitan mengatakan selaku produsen minyak goreng merek Fortune, Sania, dan Sofia, pihaknya dalam posisi sulit saat ini. “Harga bahan baku (minyak sawit) naik, sementara kami diminta pemerintah untuk menjual dengan harga murah agar masyarakat beli sesuai HET,” pungkas dia.