Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemenag Ajak Umat Buddha Perkuat Toleransi
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dalam acara Puncak Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2567BE/2023 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6). (Foto: Kemenag)

Kemenag Ajak Umat Buddha Perkuat Toleransi



Berita Baru, Magelang – Kementerian Agama (Kemenag) mengajak seluruh umat Buddha untuk memperkuat dan menjunjung tinggi sikap toleransi, baik dalam internal maupun antarumat beragama di momentum Waisak.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi dalam acara Puncak Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2567BE/2023 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6).

“Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki rasa toleransi yang sangat tinggi demi menjaga perdamaian serta keutuhan Bangsa Indonesia,” kata Zainut Tauhid Sa’adi dalam keterangan persnya.

Wamenag menjelaskan toleransi merupakan suatu sikap terbuka untuk menerima, mendengar pendapat orang lain yang berbeda.

Sikap demikian sangat penting mengingat bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan beragam suku, agama, dan ras.

“Toleransi tidak akan pernah merusak keyakinan. Kita meyakini yang menurut kita benar, tapi kita menghormati keyakinan saudara kita yang lain,” ujarnya.

Wamenag juga mengajak umat Buddha untuk turut serta memberikan kontribusi, mendukung program-program pemerintah.

“Senantiasa mempraktikkan Dharma dengan baik dan benar dalam keseharian. Dengan demikian, akan terwujud kedamaian di Negara RI tercinta ini,” papar Zainut Tauhid.

Sebelumnya, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama, Nyoman Suriadarma mengajak umat Buddha untuk merawat kerukunan antar-sesama manusia.

“Marilah kita jaga kerukunan umat dan keharmonisan,” ujar Suriadarma.

Suriadarma mengemukakan bahwa menjadikan perbedaan sebagai sebuah kekuatan merupakan bagian dari aktualisasi ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

“Ragam mazhab dalam agama, semestinya tidak menjadi penghambat terwujudnya keharmonisan dan kerukunan umat,” tegas Suriadarma.