Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri sesi tentang partisipasi tenaga kerja perempuan, masa depan pekerjaan, dan masyarakat lanjut usia, pada KTT G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019. Foto: Reuters.
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri sesi tentang partisipasi tenaga kerja perempuan, masa depan pekerjaan, dan masyarakat lanjut usia, pada KTT G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019. Foto: Reuters.

Kembali Memanas, China dan Kanada Saling Lempar Tuduhan Provokatif



Berita Baru, Beijing – Hubungan diplomatik China dan Kanada kembali memanas. Kedua negara itu saling lempar tuduhan provokatif saat masing-masing pihak menggunakan pesawat militer mereka melintas di dekat Korea Utara.

Pekan lalu, Kanada menuduh pesawat tempur China mengganggu pesawat patroli Kanada memantau Korea Utara.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut aksi China itu sebagai pelecehan terhadap pesawat patroli Kanada dan “sangat meresahkan”.

Pesawat China terkadang memaksa pesawat Kanada untuk mengalihkan jalur penerbangan mereka, kata militer Kanada pekan lalu.

Berbicara kepada wartawan di Ottawa, PM Trudeau menegaskan bahwa pesawat patroli Kanada berpartisipasi dalam misi PBB memantau Korea Utara.

Namun,  Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian pada saat konferensi pers hari Senin (6/6) memperingatkan Kanada bahwa tuduhan itu mempunyai “konsekuensi parah” dan “provokasi”.

“Dewan Keamanan PBB tidak pernah mengizinkan negara mana pun untuk melakukan pengawasan militer di laut dan wilayah udara negara lain atas nama penegakan sanksi,” kata Zhao Lijian, dikutip dari Reuters.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, berbicara kepada wartawan di Ottawa, menjawab bahwa pesawat patroli Kanada berpartisipasi dalam misi PBB.

Tindakan China “tidak bertanggung jawab dan provokatif” dan “menempatkan orang dalam risiko, sementara pada saat yang sama tidak menghormati keputusan PBB untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara,” kata PM Trudeau.

Wu Qian, juru bicara kementerian pertahanan, mengatakan militer China mengambil langkah-langkah yang wajar untuk menangani tindakan Kanada dan telah membuat “pernyataan serius” melalui saluran diplomatik.

Kementerian pertahanan China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet militer Kanada telah meningkatkan pengintaian dan “provokasi” terhadap China “dengan dalih” menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang membahayakan keamanan nasional China.

Sebelum insiden di Korea Utara itu, ketegangan diplomatik China dan Kanada bulan lalu juga meningkat, saat Kanada melarang penggunaan peralatan 5G dari perusahaan China Huawei Technologies Co karena masalah keamanan nasional.

Keputusan itu telah ditunda setelah Kanada menahan eksekutif Huawei Meng Wanzhou pada 2018 atas nama Amerika Serikat, dan penangkapan berikutnya oleh China atas dua orang Kanada atas tuduhan mata-mata. Kebuntuan itu berakhir ketika ketiganya dibebaskan pada September setelah jaksa AS mencapai kesepakatan dengan Meng Meng Wanzhou.