Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kematian Pensiunan TNI di RM IBC Gresik Dinilai Janggal, Muncul Dugaan Dibunuh

Kematian Pensiunan TNI di RM IBC Gresik Dinilai Janggal, Muncul Dugaan Dibunuh



Berita Baru, Gresik – Kematian pensiunan TNI, Sersan Mayor Sumardi (54) karena dugaan bunuh diri dinilai janggal. Sebelumnya, Sumardi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala merunduk, bibir kiri terluka, leher terjerat tali selang sebesar ibu jari serta tubuh tersandar di dinding gudang Rumah Makan (RM) Ikan Bakar Ciganjur Jalan Veteran, Gresik. Rabu (28/9) malam.

Kejanggalan itu muncul dari cara korban mengakhiri hidup dengan menggunakan selang berwarna biru laut sebesar ibu jari. Sebab, selang sifatnya elastis sehingga kemungkin tidak akan mampu menahan beban fisik yang berat. Sementara memiliki ukuran tubuh cukup besar.

Selain itu, bunuh diri dengan posisi menggantung menggunakan tali selang sebesar ibu jari itu sangat kecil kemungkinan bisa langsung tewas. Selain tidak akan kuat menahan berat badan korban, selang yang nampak melilit di leher mantan penerjun itu tidak terlihat melar akibat terkena beban berat. Anehnya, leher korban nampak membekas melingkar diduga akibat gesekan benda keras.

Sejauh ini, penyidik dari jajaran Satreskrim Polres Gresik masih terus melakukan pendalaman guna memastikan penyebab kematian pria yang akrab dipanggil Ambon itu. Apakah memang benar-benar bunuh diri seperti dugaan awal.

“Masih nunggu hasil visum dari rumah sakit bang,” ungkap Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki, Kamis (29/9).

Berdasarkan keterangan sejumlah sumber, sebelum ditemukan tewas, Mantan penerjun dari Lintas Udara (Linud) 501 Madiun itu sempat mengaku kepada teman akrabnya berinisial UG bahwa dirinya pernah mendapat ancaman hendak dibunuh dari wanita kenalan korban berinisial TW melalui pesan Whatsapp. Hanya saja, handphone milik korban sampai saat ini dikabarkan belum ditemukan.

“Almarhum punya teman wanita. Wanita ini aslinya orang Kalimantan tetapi bernukim di Gresik. Sebelum meninggal almarhum pernah bercerita kepada teman akrabnya dia sedang diancam seseorang yang mengaku sebagai kakak TW. Polisi harusnya mengembangkan penyelidikannya. Sebab ini sangat tidak wajar,” beber Ali Kasan, teman almarhum saat masih berdinas di Kodim 0817 Gresik yang mengaku melihat langsung jenazah Ambon.

Ali juga menceritakan, saat ganti sift pukul 06.00 pagi, teman pengganti jaga Ambon datang. Dia mengaku kepada Ali hanya melihat lampu masih nyala. Sementara sepeda milik Ambon terparkir di joglo rumah makan. Tetapi Ambon tidak terlihat. Padahal temannya ini hendak masuk kantor untuk absen. Sayangnya kuncinya masih dibawa Ambon sehingga tidak mungkin bisa masuk. Pikir dia, daripada hanya bingung menunggu, teman kerja Ambon ini hendak membersihkan lantai.

Saat akan mengambil kain pembersih lantai di dekat gudang, dia melihat kaki di dalam gudang. Dia pun menghampirinya. Tak disangka, ternyata Ambon ditemukan sudah tak bernyawa dengan leher terlilit selang berwarna biru dan tubuh tersandar di dinding gudang.

“Atap gudang tinggi. Kalau menggantung setinggi itu saya rasa tidak mungkin,” ungkap Ali.

Sekedar informasi, setelah memasuki masa pensiun umur 53 tahun sebagai anggota TNI di Kodim 0817 Gresik, Sersan Mayor (purnawirawan) Sumardi (Ambon) bekerja sebagai penjaga malam di rumah makan Jalan Veteran Gresik demi keberlangsungan hidup keluarga.

Almarhum pernah dua kali mendapat penghargaan Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Nararia dari presiden Soeharto dan tanda jasa Bantalah. Pria kelahiran Kabupaten Bojonegoro tahun 1968 itu juga pernah menerima Tanda jasa kesetiaan 8 tahun, kesetiaan 16 tahun, kesetiaan 32 tahun, tanda jasa Setya Lencana Nararia tidak pernah melakukan pelanggaran. Ia juga menerima Setya Lencana Seroja setelah bertugas di Timor Timur selama 2 tahun.