Kelainan Otak Serupai Alzheimer Ditemukan Pada Pasien COVID-19
Berita Baru – Orang yang meninggal karena COVID-19 parah memiliki kelainan otak yang menyerupai perubahan otak yang terlihat pada penyakit Alzheimer.
Para peneliti menemukan akumulasi protein yang disebut ‘tau’ dalam sel otak dan jumlah protein beta-amiloid yang tidak normal yang terakumulasi menjadi plak amiloid.
Andrew Marks dan rekannya dari Universitas Columbia, mempelajari otak 10 pasien COVID-19 dan menemukan cacat pada protein yang disebut reseptor ryanodine yang mengontrol masuknya kalsium ke dalam sel.
Pada penyakit Alzheimer, reseptor ryanodine yang rusak terkait dengan akumulasi tau menjadi apa yang disebut neurofibrillary tangles.
Dalam laporan yang dimuat di Alzheimer & Demensia, para peneliti mengatakan keadaan semacam ini juga ditemukan ada dalam tingkat tinggi di otak pasien COVID-19.
Penelitian lain juga telah menemukan kadar amiloid abnormal pada otak pasien COVID-19, menurut laporan yang diposting online di bioRxiv dan di server pracetak The Lancet.
“Dalam semua penelitian, pasien pernah mengalami bentuk COVID-19 yang paling parah. Jika perubahan serupa terjadi pada otak pasien dengan penyakit yang lebih ringan, itu mungkin membantu menjelaskan “kabut otak” yang terkait dengan COVID panjang,” kata Marks, sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (8/2/22).
Ia mengatakan bahwa pasien dengan COVID-19 yang parah mungkin berisiko lebih tinggi mengalami demensia di kemudian hari, tetapi masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan. Ia menyarankan agar orang mendapatkan vaksin booster dan sebisa mungkin menghindari virus.
“Jika Anda terkena COVID-19, Anda mungkin tidak akan mati, tetapi kami masih belum tahu banyak tentang efek jangka panjangnya.”