Kekerasan terhadap Warga Sipil di Tanah Papua Meningkat
Berita Baru, Jakarta – Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia (ELSHAM) Papua mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus kekerasan terhadap warga sipil di Tanah Papua.
“Dari waktu ke waktu, Tanah Papua masih terus mengalami konflik berkepanjangan yang tidak kunjung selesai,” kata Direktur Elsham Papua, Pdt. Matheus Adadikam, dalam rilis persnya, Sabtu (13/4/2024).
Adadikam menyoroti perlunya negara untuk mengubah pendekatan militeristik yang telah diterapkan selama bertahun-tahun di Tanah Papua. Menurutnya, hal ini sangat penting mengingat terus terjadi berbagai kasus kekerasan terhadap warga sipil di daerah tersebut.
Elsham Papua juga menganggap peristiwa kekerasan dan penyiksaan sebagai ‘gunung es’, di mana hanya sebagian kecil dari kasus pelanggaran yang terjadi terlihat di permukaan. Hal ini menciptakan ruang bagi banyak perilaku pelanggaran Hak Asasi Manusia yang seolah-olah dipelihara dan dilanggengkan oleh negara.
Dalam konteks ini, Elsham Papua menyampaikan beberapa tuntutan, termasuk pembentukan tim independen untuk menyelidiki kasus-kasus kekerasan, pengadilan bagi para pelaku penyiksaan, serta pemecatan dan pencopotan jabatan bagi pejabat yang terlibat dalam tindakan represif terhadap massa demonstrasi damai.
“Kami meminta negara untuk bertanggung jawab atas kekerasan terhadap masyarakat sipil di Tanah Papua dan mengakhiri praktek impunitas yang merugikan nilai-nilai Hak Asasi Manusia,” tegas Adadikam.