Kedutaan Besar Iran dan Saudi Akan Dibuka Kembali pada 9 Mei
Berita Baru, Internasional – Seorang diplomat Iran mengatakan bahwa berdasarkan perjanjian Teheran-Riyadh tentang normalisasi hubungan bilateral, kedutaan besar diharapkan dibuka kembali di kedua negara pada 9 Mei.
Alireza Enayati, seorang direktur jenderal Kementerian Luar Negeri Iran, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin dengan kantor berita resmi IRNA, mengomentari langkah-langkah yang diambil oleh kedua negara untuk membuka kembali misi diplomatik mereka.
Dia mencatat bahwa untuk tujuan ini, Iran telah menjadi tuan rumah tim teknis dari Arab Saudi sejak 8 April, dan mengatakan setelah mengunjungi tempat kedutaan negara di Teheran, delegasi Saudi pada hari Jumat tiba di Mashhad untuk mengunjungi gedung Arab Saudi. konsulat jenderal di kota timur laut Iran.
Seperti dilansir dari Xinhua News, Enayati menambahkan delegasi Saudi lainnya juga dijadwalkan mengunjungi Iran untuk membahas pembukaan kembali misi diplomatik.
Dia mengatakan, dalam kerangka yang sama, Iran pada hari Rabu mengirim dua delegasi ke Arab Saudi, yang satu telah ditempatkan di Riyadh untuk mempersiapkan pembukaan kembali kedutaan Iran dan yang lainnya di Jeddah untuk mengaktifkan kembali kantor konsulat jenderal dan perwakilan negara tersebut. Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Enayati mencatat bahwa Iran telah memulai kegiatannya memperbaiki gedung kedutaan dan konsulat jenderalnya di Arab Saudi untuk persiapan pembukaan kembali.
Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan di China pada 10 Maret untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dan misi di kedua negara dalam waktu dua bulan.
Dalam pertemuan di Beijing pada 6 April, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan mitranya dari Saudi Faisal bin Farhan Al Saud menandatangani pernyataan bersama yang mengumumkan dimulainya kembali praktis hubungan diplomatik resmi.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016 sebagai tanggapan atas serangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran setelah kerajaan itu mengeksekusi seorang ulama Syiah.