Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Migran Ilegal Inggris
Awak Pasukan Perbatasan Kapal Patroli Pantai Inggris memposisikan kapal mereka di pelabuhan Ramsgate, Inggris, 4 Januari 2019. Foto: Reuters/Peter Nicholls.

Kebanjiran Migran Ilegal, Inggris Kerahkan Tentara



Berita Baru, Internasional – Pada hari Sabtu (8/8), setelah serentetan kedatangan migran di pantai selatan Inggris, Angkatan Bersenjata Inggris telah diminta untuk membantu menangani kapal-kapal yang membawa migran melintasi Selat dari Prancis, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Memanfaatkan cuaca panas dan kondisi laut yang tenang, ratusan orang termasuk anak-anak dan wanita hamil telah melakukan penyeberangan berbahaya sepanjang 33 KM dalam beberapa hari terakhir.

Mereka menyebrangi perbatasan dengan menggunakan perahu karet kecil, di mana banyak perahu karet yang digunakan para migran itu kelebihan muatan.

Menurut Reuters, pada hari Kamis (6/8) lebih dari 200 orang tiba di pantai Inggris, lalu pada hari Jumat (7/8) sekitar 130 orang tiba di pantai Inggris, dan pada hari Sabtu (8/8) ada lebih banyak migran yang datang karena cuaca yang mendukung.

Kementerian Pertahanan mengatakan telah menerima permintaan resmi dari Kementerian Dalam Negeri untuk membantu Pasukan Perbatasan Inggris dengan operasinya di Selat Dover.

“Kami sedang menilai persyaratan … dan bekerja keras untuk mengidentifikasi bagaimana kami dapat membantu secara efektif,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Seorang menteri dari Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas kepatuhan imigrasi, Chris Philp, menyebut peningkatan kedatangan para migran itu merupakan hal yang ‘memalukan’.

Ia juga mengatakan akan berusaha menekan Prancis untuk mengatasi masalah itu dalam pertemuan dengan mitranya dari Prancis minggu depan.

“Prancis harus menghentikan para migran ilegal ini untuk masuk ke air sejak awal,” kata Philp dalam kolom opini yang diterbitkan di surat kabar Daily Telegraph, Sabtu (8/8).

Philp juga menambahkan bahwa Inggris akan berusaha mengembalikan ke Prancis para migran yang berhasil masuk Inggris.

Pada gilirannya, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan tim pengintai di pantai utara mencegat migran setiap hari dan telah mengerahkan sumber daya tambahan. Dikatakan lima kali lebih banyak kapal migran yang ditangkap antara Januari dan Juli dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

“Ini adalah masalah bersama … yang membutuhkan tanggapan operasional bersama,” kata seorang juru bicara.

Surat kabar Sunday Telegraph melaporkan bahwa Prancis akan meminta Inggris untuk membayar sekitar US$ 39 juta untuk mengawasi Selat Inggris dan bahwa Inggris belum membuat keputusan apakah harus menerima permintaan itu.