Kebakaran Gunung Bromo, Kerusakan Capai 504 Hektare

Berita Baru, Jakarta – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengungkapkan bahwa luas kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, diperkirakan mencapai 504 hektare. Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa kerusakan ini adalah hasil dari beberapa insiden kebakaran yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

“Diperkirakan total luas area yang terdampak kebakaran mencapai 504 hektare,” ujar Septi dikutip dari Antara, Sabtu (16/9/2023).

Sejak Agustus hingga September 2023, beberapa kali terjadi kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo. Kebakaran pertama terjadi pada 29 Agustus 2023 di wilayah Bantengan, yang kemudian memaksa BB TNBTS untuk menutup sebagian akses wisata ke Gunung Bromo. Akses tersebut baru dibuka kembali pada 3 September 2023.

Namun, pada tanggal yang sama, kebakaran terjadi lagi, kali ini di wilayah Perum Perhutani yang berdampak pada View Poin Penanjakan. Sebagai akibatnya, BB TNBTS harus menutup sebagian akses wisata hingga 5 September 2023. Pada 6 September 2023, seluruh akses wisata di kawasan tersebut harus ditutup total akibat kebakaran yang dipicu oleh pengunjung yang menyalakan flare atau suar.

Saat ini, Septi mengkonfirmasi bahwa kebakaran di kawasan taman nasional tersebut telah sepenuhnya padam. Namun, pihak berwenang masih melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang muncul.

“Dalam beberapa hari ke depan, kami akan melakukan evaluasi. Jika kondisinya aman, kami akan membuka kembali akses wisata,” katanya.

Kawasan Gunung Bromo adalah salah satu destinasi wisata populer di Jawa Timur, yang pada tahun 2022 menerima kunjungan sebanyak 318.919 wisatawan, termasuk wisatawan Nusantara dan mancanegara. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan ini mencapai Rp11,65 miliar, mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.