Karakter My Hero Academia yang Tak Pantas Menjadi Pahlawan
Berita Baru, Anime – Konsep pahlawan dalam serial anime My Hero Academia sepertinya keluar dari jalur moral. Karakter pahlawan di serial ini dipilih bukan berdasarkan karakter dan kepribadian, namun berdasarkan kekuatan dan kecepatan mereka dalam menyelesaikan tugas penyelamatan. Di sisi lain, mereka juga mendapatkan bayaran dari pemerintah. Pada akhirnya pahlawan hanya pekerja penyelamatan manusia sebagaimana pekerjaan lainnya.
Setidaknya ada pahlawan yang memiliki sikap buruk dan angkuh, tidak mencerminkan sosok mulia seorang pahlawan. Sebagian pahlawan yang ada bekerja semata untuk kekayaan dan ketenaran, bukan karena dilandasi ingin menolong orang yang lemah. Setidaknya ada dua tokoh yang memiliki karakter buruk dan tidak pantas menjadi pahlawan.
1. Endeavor
Endeavor adalah salah satu pahlawan yang diakui masyarakat. Ia bahkan mendapatkan gelar sebagai pahlawan nomor 2 sebelum All Might pensiun. Meski disebut sebagai pahlawan, namun ia memiliki karakter yang angkuh dan arogan. Selain memiliki ambisi besar untuk menyaingi citra All Might, ia juga melakukan cara-cara buruk dalam mengelola keadilan. Ia bahkan menghina para penggemar All Might.
Hal paling nampak dari karakternya yang menonjol yakni bagaimana ia menikahi istrinya hanya karena menginginkan anak-anak dengan keunikan tertentu atau disebut dengan perkawinan keunikan. Ia kemudian mendapatkan Shoto Todoraki yang memiliki bakat setengah es dan setengah api. Kekuatan pembekuan es merupakan warisan kekuatan ibunya dan sebaliknya kekuatan api adalah warisan ayahnya.
Demia misai pribadinya untuk mengalahkan All Might, ia menggunakan anaknya dan melatihnya sekeras mungkin. Ia sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan anaknya yang bertahun-tahun tersiksa dengan kekuatan apinya, dan jijik kepada ayahnya. Sungguh, sikap Endeavor tak layak disebut sebagai pahlawan.
2. Bakugo Katsuki
Bakugo, seorang murid dari sekolah pahlawan UA adalah salah satu siswa denga bakat luar biasa. Namun ia adalah kandidat terburuk menjadi seorang pahlawan profesional. Ia adalah sosok anak dengan kepribadian kasar, temperamental dan selalu mementingkan egonya sendiri. Dan karena ini pula ia sempat diculik dan ditawari untuk menjadi penjahat.
Selain itu, tujuan utama Bakugo sangat berbeda dengan yang seharusnya dimiliki oleh seorang pahlawan. Sejak awal, ia secara terang-terangan mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan ketenaran dan kekayaan melebihi All Might. Dia tidak memiliki hati yang tulus untuk menjadi pahlawan.