Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Fregat "Laksamana Gorshkov". Foto: Layanan Pers Kementerian Pertahanan Federasi Rusia/TASS.
Fregat “Laksamana Gorshkov”. Foto: Layanan Pers Kementerian Pertahanan Federasi Rusia/TASS.

Kapal Perang Rusia Bersenjata Hipersonik Gabung Latihan Bersama dengan Angkatan Laut China dan Afrika Selatan



Berita Baru, Moskow – Sebuah kapal perang Rusia yang dipersenjatai dengan senjata jelajah hipersonik akan mengambil bagian dalam latihan dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan pada bulan Februari.

Kantor berita resmi Rusia, TASS, pada hari Senin (23/1) melaporkan bahwa partisipasi fregat Rusia Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov akan berpartisipasi dengan latihan gabungan tersebut.

Fregat dipersenjatai dengan rudal Zircon, yang terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km (620 mil).

Rudal-rudal tersebut menjadi inti dari persenjataan hipersonik Rusia, bersama dengan kendaraan luncur Avangard yang memasuki tugas tempur pada tahun 2019.

“’Admiral Gorshkov’ … akan pergi ke titik dukungan logistik di Tartus Suriah, dan kemudian mengambil bagian dalam latihan angkatan laut bersama dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan,” kata TASS dalam laporannya, mengutip sumber pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan mengatakan latihan akan berlangsung dari 17-26 Februari di dekat kota pelabuhan Durban dan Teluk Richards di pantai timur Afrika Selatan.

Dikatakan pada hari Kamis bahwa latihan bersama bertujuan “untuk memperkuat hubungan yang sudah berkembang antara Afrika Selatan, Rusia dan China”.

Latihan itu akan menjadi yang kedua melibatkan tiga negara di Afrika Selatan, setelah latihan pada 2019, tambah angkatan pertahanan.

Gorshkov mengadakan latihan di Laut Norwegia awal bulan ini setelah Presiden Vladimir Putin mengirimnya ke Samudra Atlantik sebagai sinyal ke Barat bahwa Rusia tidak akan mundur atas perang di Ukraina.

Putin sebelumnya mengatakan fregat dan misil Zircon-nya “tidak memiliki analog di dunia”.

Presiden Rusia melihat senjata itu sebagai cara untuk menembus pertahanan rudal Amerika Serikat yang semakin canggih.

Rusia, AS, dan China sedang berlomba untuk mengembangkan senjata hipersonik, yang dipandang sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan atas musuh mana pun karena kecepatan dan kemampuan manuvernya, fitur yang membuatnya lebih sulit dideteksi.