Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kanada: Kelompok Adat Temukan Ratusan Kuburan Tak Bertanda di Bekas Sekolah
(Foto: BBC)

Kanada: Kelompok Adat Temukan Ratusan Kuburan Tak Bertanda di Bekas Sekolah



Berita Baru, Internasional – Sebuah kelompok adat di Kanada mengatakan telah menemukan ratusan kuburan tak bertanda di lokasi bekas sekolah perumahan di Saskatchewan.

Pada hari rabu (23/6), The Cowessess First Nation mengatakan bahwa penemuan itu adalah “yang paling signifikan hingga saat ini di Kanada”.

Seperti dilansir dari BBC, Kamis (24/6), kelompok itu tidak merinci jumlah pasti kuburan yang ditemukan.

Penemuan itu menyusul kejadian serupa beberapa minggu sebelumnya, dengan 215 kuburan anak ditemukan di sekolah perumahan, di British Columbia.

Selama abad ke-19 dan 20, model sekolah wajib asrama telah dijalankan oleh pemerintah Kanada dan otoritas keagamaan, dengan tujuan mengasimilasi pemuda pribumi.

Bulan lalu, Cowessess mulai menggunakan radar penembus tanah untuk menemukan kuburan tak bertanda di pemakaman Marieval Indian Residential School di Saskatchewan.

Cowessess menyebut penemuan itu “mengerikan dan mengejutkan”. Kelompok ini akan merilis rincian lebih lanjut selama konferensi pers pada hari Kamis.

Perry Bellegarde, ketua nasional Majelis Bangsa-Bangsa Pertama menggambarkan penemuan kuburan itu sebagai “tragis tetapi tidak mengejutkan”. “Saya mendesak semua warga Kanada untuk berdiri bersama First Nations di masa yang sangat sulit dan emosional ini,” tulisnya di Twitter.

Antara tahun 1863 dan 1998, lebih dari 150.000 anak pribumi diambil dari keluarga mereka dan ditempatkan di sekolah-sekolah ini.

Anak-anak sering kali tidak diizinkan untuk berbicara dalam bahasa mereka atau mempraktikkan budaya mereka, dan banyak yang diperlakukan dengan buruk, bahkan dilecehkan.

Sebuah komisi yang diluncurkan pada tahun 2008 untuk mendokumentasikan dampak dari sistem ini menemukan bahwa sejumlah besar anak-anak adat tidak pernah kembali ke komunitas asal mereka

Pada tahun 2008, pemerintah Kanada secara resmi meminta maaf atas sistem tersebut.