Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kamus Sejarah Hapus Pendiri NU Belum Beredar di Gresik, Kadispendik: Kita Akan Tarik Jika Ada

Kamus Sejarah Hapus Pendiri NU Belum Beredar di Gresik, Kadispendik: Kita Akan Tarik Jika Ada



Berita Baru, Gresik – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik tegas akan menarik kamus sejarah Indonesia yang tidak mencantumkan nama ulama pendiri Nahdhatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari jika memang ditemukan beredar di Gresik. Meski sejauh ini Dispendik belum menemukan peredaran kamus sejarah kontroversial tersebut di sekolah-sekolah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dispendik Kabupaten Gresik Mahin saat dimintai tanggapan terkait polemik kamus sejarah yang disusun oleh Direktorat Jendral Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akhir-akhir ini banyak mendapat sorotan itu, terutama dari kalangan warga Nahdiyyin dan Muhammadiyah.

“Saya belum menemukan kamus sejarah itu beredar di Gresik, namun kalau memang dalam kamus tersebut mengabaikan (menghilangkan,red) tokoh-tokoh pelaku sejarah dan ada temuan beredar di Gresik ya pasti kita tarik, kalau tidak sesuai dengan sejarah Indonesia kan namanya penyesatan,” tegas Mahin.

Mahin mengungkapkan bahwa sangat penting meluruskan sejarah bagi anak didik di sekolah sebagai generasi masa depan. Oleh sebab itu, dalam penulisan serta penyusunan narasi dalam kamus sejarah Indonesia tak boleh ada kekeliruan agar tidak menjadi acuan yang salah.

“Kan ada tim verifikasi buku untuk mentelaah, benar gak, sesuai gak, kalau gak sesuai gak bisa dicetak banyak apalagi disebarluaskan,” terangnya.

Lebih lanjut, Mahin mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing dengan adanya polemik kamus sejarah Indonesia ini. Sembari memastikan penyempurnaan konten dalam kamus sejarah tersebut rampung.

 “Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan buku yang belum akurat,” pungkasnya.

Sebelumnya, kamus sejarah Indonesia besutan Kemendikbud menjadi kontroversi karena tidak mencantumkan nama KH Hasyim Asy’ari. Perkembangan terakhir, Mendikbud Nadiem Makarim sowan ke PBNU untuk mengklarifikasi dan meminta maaf langsung terkait kontroversi itu.