Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kaisar Abu Hanifah Dorong Santri Perkuat Kontribusi dalam Industri Nasional

Kaisar Abu Hanifah Dorong Santri Perkuat Kontribusi dalam Industri Nasional



Berita Baru, Jakarta – Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB, Kaisar Abu Hanifah, menegaskan bahwa Hari Santri 2024 harus menjadi momen strategis untuk memperkuat peran santri dalam pembangunan industri nasional. Menurutnya, santri tidak hanya berperan dalam sektor keagamaan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia.

“Hari Santri bukan hanya tentang refleksi sejarah, tetapi juga ajang untuk menegaskan peran santri dalam pembangunan bangsa. Santri memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam sektor industri,” ujar Kaisar, Selasa (22/10/2024).

Sebagai anggota dewan dari Dapil Yogyakarta, Kaisar menekankan pentingnya penguatan literasi industri dan kemampuan kewirausahaan bagi santri. Langkah ini, menurutnya, bisa menjadi fondasi yang kokoh dalam mendukung agenda nasional menuju kemajuan ekonomi.

“Kita perlu mengarahkan santri agar lebih melek industri dan mampu menguasai bidang wirausaha, yang semuanya merupakan kunci dalam menghadapi tantangan global ke depan,” jelasnya.

Kaisar juga menyatakan pentingnya kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan pelaku industri untuk memperkuat ekosistem industri halal yang kian berkembang di Indonesia. Dengan status Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, potensi besar terbuka bagi negara ini untuk memimpin industri halal di tingkat global, di mana santri bisa memainkan peran penting.

“Kami optimis bahwa santri dapat menjadi motor penggerak industri halal dan sektor industri lainnya yang berbasis inovasi. Oleh karena itu, kami akan terus mendorong kebijakan yang mendukung pemberdayaan santri, terutama dalam pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan industri,” lanjutnya.

Selain itu, Kaisar mengapresiasi pemerintah yang telah memberikan perhatian lebih terhadap UMKM berbasis pesantren. Meski demikian, dia menekankan perlunya dukungan kebijakan yang lebih spesifik, seperti insentif pajak, pendampingan usaha, hingga akses pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

“Santri tidak hanya menjadi garda terdepan dalam merawat nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, tetapi juga menjadi aktor penting dalam memperkuat ekonomi kerakyatan,” pungkas Kaisar.