KAI Larang Penumpang Bersuhu Badan Tinggi Naik KA
Berita Baru, Jakarta – Sebagai upaya pencegahan tersebarnya virus corona (COVID-19), mulai 14 Maret 2020, PT Kereta Api Indonesia (KAI) persero melarang penumpang dengan suhu badan 38 derajat celsius keatas untuk melakukan perjalanan dengan kereta api.
“Pelarangan ini dimaksudkan untuk meminimalisasi penyebaran virus tersebut di area kereta api,” ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan, melalui siaran pers, Senin (16/03).
Atas kebijakan tersebut, lanjut Yuskal, petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang pada saat boarding di stasiun. Apabila terdapat penumpang dengan suhu badan 38 derajat celsius atau lebih, maka tiket penumpang tersebut dapat dikembalikan penuh di luar bea pesan. Proses pengembalian uang tiket bisa dilakukan di loket stasiun setempat.
Yuskal menambahkan, jika calon penumpang tersebut membawa pendamping, maka tiketnya juga dapat dikembalikan penuh untuk maksimal empat orang dalam satu kode booking. Adapun jika kode bookingnya berbeda maka bea tiket pendamping tersebut yang dapat dikembalikan adalah maksimal untuk dua orang.
Pengembalian Bea Tiket
Aturan pelarangan naik KA bagi calon penumpang juga diterapkan bagi penumpang Kereta Api Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta (Railink) serta KRL. Hal yang berbeda adalah kuota pengembalian tiket pendamping.
Bea tiket pendamping penumpang Railink yang dapat dikembalikan adalah maksimal untuk dua orang baik dalam satu kode booking maupun berbeda. Sedangkan untuk calon penumpang KRL dengan suhu badan 38 derajat lebih akan dirujuk atau diarahkan ke Pos Kesehatan di stasiun untuk dilakukan pemeriksaan.
“Pengecekan saat ini sudah dilakukan di stasiun-stasiun besar. Bertahap akan kami terapkan di seluruh stasiun, karena memang terbatasnya alat pengukur suhu tubuh penumpang. Harapannya tentu saja agar penyebaran virus corona bisa ditekan,” tutup Yuskal.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah dari KAI untuk mencegah penyebaran virus Corona. Sebelumnya KAI rutin melakukan pembersihan kereta dengan menggunakan bahan kimia untuk sterilisasi.
Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di titik-titik yang sering dilalui oleh penumpang. KAI juga menyediakan hand sanitizer di stasiun agar penumpang dapat tetap menjaga kebersihan tangannya selama berada di stasiun. (*)