Kabupaten Nganjuk Akan Peringati 1 Mei Sebagai Haul Marsinah
Berita Baru, Nganjuk – Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat menyatakan bahwa pada 1 Mei akan diperingati menjadi Haul Marsinah secara rutin setiap tahun.
Bupati Nganjuk beserta Wabup Marhaen Djumadi, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Prathama, S.I.K, M.I.K, Dandim 0810 Nganjuk Letkol.Inf. Georgius Luky Ariesta, S.I.P, M.Si serta jajaran pejabat lain memperingati Hari Buruh atau biasa disebut May Day yang jatuh pada 1 Mei setiap tahunnya dengan ziarah di Makam Marsinah pada Kamis (29/4).
Berangkat dari pendopo Kab.Nganjuk rombongan Bupati bersama seluruh anggota forkopimda bergeser menuju Makam Marsinah yang ada di Desa Nglundo Sukomoro.
Tiba di Makam Marsinah disambut oleh Forkopimca Kec.Sukomoro dan Kades Nglundo beserta perangkat.
Sesampai dipusara ibu Marsinah, dengan khitmad Bupati Nganjuk memunajatkan doa-doa dan tabur bunga diikuti oleh seluruh anggota rombongan.
“Untuk mendoakan dan sebagai wujud penghormatan kepada jasa dan suri tauladan Marsinah, maka setiap tanggal 1 Mei Pemkab Nganjuk mengadakan haul Marsinah,” ujar Novi dalam keterangannya.
Untuk selanjutnya agenda rutin Haul Marsinah akan dilaksanakan istighosah pada tahun depan setelah pandemi Covid Covid 1o berlalu.
“Ini wujud peran serta Pemerintah Kab.Nganjuk dalam memperingati Hari Buruh Nasional, sekaligus menjadi moment untuk mengenang perjuangan ibu Marsinah sebagai salah satu Pahlawan Buruh Nasional asal Nganjuk”, kata Novi.
Marsinah adalah aktivis yang lahir di Nglundo, 10 April 1969 dan meninggal 8 Mei 1993 pada umur 24 tahun. Ia adalah seorang aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru, Marsinah diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan di dusun Jegong, desa Wilangan dan Kasus ini menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Berkat perjuangannya membela hal-hak kaum buruh hingga akhir hayat membuat Marsinah dikenal sebagai Pahlawan Buruh Nasional.