Kabupaten Blora Mencatat 75 Orang Reaktif Rapid Test
Berita Baru, Blora – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora hingga saat ini mencatat jumlah orang yang reaktif Covid-19 setelah dilakukan rapid test sebanyak 75 orang.
“Cukup banyak. Penambahan yang paling banyak adalah ketika kita lakukan test secara acak di berbagai tempat,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Blora, Purwadi Setiono, Selasa (26/5).
Rapid test tersebut dilakukan di pasar Sido Makmur Blora, Pasar Cepu, Luwes di Blora, Bravo di Cepu dan Alun-Alun depan pendopo rumah dinas Bupati Blora.
“Artinya, bahwa ternyata banyak saudara-saudara kita yang positif tetapi tidak terdeteksi. Seperti di Alun-Alun kemarin, kita hentikan, anak-anak muda naik sepeda motor, tidak pakai helm, kemudian kita tes, ternyata positif,” ungkapnya.
Menurut Bupati Blora, memang positif rapid test ini tidak menjamin hasilnya nanti ketika sudah dilakukan pemeriksaan swab test yang hasilnya diketahui dari Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Tapi setidaknya kita punya data yang lebih fokus lagi. Oleh karena itu saya mengimbau kepada warga masyarakat jangan masa bodoh. Jangan tidak mau tahu. Justru itu nantinya akan menyebabkan atau merugikan diri kita sendiri, terlebih kepada orang yang kita cintai” jelasnya.
Berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora hingga pukul 11.47 WIB, bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) 418, proses pemantauan 168, selesai pemantauan 229. Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 915, proses pemantauan 29, selesai pemantauan 884, meninggal 2 orang.
Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 41, pengawasan 9, selesai pengawasan 23, Meninggal menunggu hasil swab 2 orang. Meninggal 5 (PCR Negatif bukan Covid-19) dan 2 orang meninggal. Kemudian warga yang menjalani rapid test sebanyak 75 orang, terinci reaktif OTG 60, ODP 8, PDP 7.
“Selanjutnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 24 orang, 19 orang dirawat, sembuh 2 dan 3 orang meninggal dunia. Mudah-mudahan nanti yang lain segera menyusul sembuh,” urai Bupati Blora.
Sesungguhnya, kata Bupati, penyakit itu tidak dirasakan, tetapi secara psikologis, tekanan-tekanan yang diterima akibat perlakuan dari tetangganya. Virus ini bisa menular kepada siapa saja, tanpa tidak disengaja, tanpa dia berbuat negatif.
“Termasuk saya juga. Oleh karena itu mari sama-sama kita perkakukan yang baik kepada saudara-saudara kita yang sedang diisolasi. Dengan harapan, meraka bisa merasa senang, semangat sehingga bisa cepat sembuh,” jelas Bupati.
Cara-cara dan pemahaman itulah, lanjut Bupati, yang perlu kita tingkatkan dan diberikan kepada yang lainya sehingga tidak memberikan stigma negatif kepada mereka yang saat ini sedang reaktif maupun positif.
Bupati menandaskan, setelah Idulfitri 1441 Hijriah ini, kedepan tidak hanya fokus pada penanganan kesehatan tetapi justru adalah dampak ekonominya karena sangat berpengaruh bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat termasuk keluarganya.“Ini yang tidak boleh berhenti. Ini dampaknya luar biasa. Bagi mereka yang kena PHK harus menghidupi anak istrinya, dan seterusnya,” lanjut Bupati.
Oleh karena itu, Bupati Blora meminta pasar dan toko tetap buka. Termasuk semua perusahaan di Blora tetap buka semuanya dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan.
Di akhir konferensi pers Bupati Blora mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, TNI/Polri yang didukung oleh Pramuka, PMI dan Pemkab Blora yang telah banyak berperan dalam penanganan Covid-19.“Khususnya dalam hal pengamanan Idulfitri 1441 Hijriah. Saya ucapkan terimakasih,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Bupati kepada para tenaga medis yang telah merawat dan memberikan pelayanan kepada saudara-saudara kita yang saat ini sedang diisolasi.“Tenaga dan bantunan saudara sangat besar artinya,” ucapnya.
Kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa juga disampikan terimakasih karena bantuan sosial yang telah disalurkan tidak ada masalah.“Insya Allah, kedepan semakin baik. Mari sama-sama kita hentikan dengan segera pandemi Covid-19 ini di kabupaten Blora,” tandasnya.
Dengan harapan semua bisa hidup normal, bisa lebih bahagia untuk hari kedepan. “Karena, inilah guru terbaik kita dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, kalau kita memaknai virus ini, kedepan akan lebih bijak,” pungkasnya.