Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Mus
KH. Ahmad Mustofa Bisri. (Tempo/Budi Purwanto)

Gus Mus Ulang Tahun ke-75, Kiai Said: Kita Masih Punya Jimat



Beritabaru.co, Jakarta – Sabtu, 10 Agustus 2019, KH. Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil Gus Mus, berulang tahun. Ia menapaki usia ke-75 tahun, lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944.

Pada momentum itu, banyak tokoh menyampaikan ucapan selamat dan mendoakan Gus Mus. Diantaranya ada Sekjend Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani. Ia menyampaikan ucapan selamat dan mendoakan Gus Mus agar tetap sehat, diberikan berkahan dan kekuatan mengayomi umat dalam ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah, basyariah.

Dikutip dari NU Channel, Sabtu (10/8), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj (Kiai Said) juga turut memberikan ucapan selamat ulang.

“Selamat ulang tahun yang ke-75 kepada Hadratussyekh Almukarrom KH DR Ahmad Mustofa Bisri Mustofa,” kata Kiai Said.

Kiai Said lantas mendoakan kiai karismatik itu agar diberikan umur yang panjang, sehat walafiat, penuh dengan keberkahan, dan bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Pada kesempatan yang sama Kiai Said juga menyampaikan duka warga NU atas kehilahangan KH. Maimun Zubair. Kiai kemudian mengucap Syukur, warga NU masih memiliki Gus Mus.

“Kita bersyukur, kita masih punya ulama sepuh yang alim dan arif. Setelah kita baru saja ditinggal oleh beberapa ulama sepuh, diantaranya hadratus syekh shohibul karomah KH Maimoen Zubair. Kita masih punya jimat, yaitu KH Musthofa Bisri,” tambahnya.

Kumpulan ucapan harlah dari tokoh PBNU kepada Gus Mus (Sumber: NU Channel)

Sebagaimana diketahui, Gus Mus adalah salah satu deklarator Partai Kebangkitan Bangsa sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Kini menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU.

Selain budayawan, Gus Mus juga seorang penyair dan penulis kolom yang sangat dikenal di kalangan sastrawan.

Karya-Karya Gus Mus

  1. Dasar-dasar Islam (terjemahan, Penerbit Abdillah Putra Kendal, 1401 H).
  2. Ensklopedi Ijma’ (terjemahan bersama KH. M.A. Sahal Mahfudh, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1987).
  3. Nyamuk-Nyamuk Perkasa dan Awas, Manusia (gubahan cerita anak-anak, Gaya Favorit Press Jakarta, 1979).
  4. Kimiya-us Sa’aadah (terjemahan bahasa Jawa, Assegaf Surabaya).
  5. Syair Asmaul Husna (bahasa Jawa, Penerbit Al-Huda Temanggung).
  6. Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (Pustaka Firdaus, Jakarta, 1991,1994).
  7. Tadarus, Antalogi Puisi (Prima Pustaka Yogya, 1993).
  8. Mutiara-mutiara Benjol (Lembaga Studi Filsafat Islam Yogya, 1994).
  9. Rubaiyat Angin dan Rumput (Majalah Humor dan PT. Matra Media, Cetakan II, Jakarta, 1995).
  10. Pahlawan dan Tikus (kumpulan pusisi, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1996).
  11. Mahakiai Hasyim Asy’ari (terjemahan, Kurnia Kalam Semesta Yogya, 1996).
  12. Metode Tasawuf Al-Ghazali (tejemahan dan komentar, Pelita Dunia Surabaya, 1996).
  13. Saleh Ritual Saleh Sosial (Mizan, Bandung, Cetakan II, September 1995).
  14. Pesan Islam Sehari-hari (Risalah Gusti, Surabaya, 1997).
  15. Al-Muna (Syair Asmaul Husna, Bahasa Jawa, Yayasan Pendidikan Al-Ibriz, Rembang, 1997).
  16. Fikih Keseharian (Yayasan Pendidikan Al-Ibriz, Rembang, bersama Penerbit Al-Miftah, Surabaya, Juli 1997).
    [Aziz]