Jurnalis Rusia Tewas Terkena Peluru Nyasar di Pangkalan Militer Krimea
Berita Baru, Krimea – Seorang jurnalis Rusia tewas terkena peluru nyasar di pangkalan militer Krimea pada Jumat (28/10), menurut outlet media dan pejabat pemerintah.
Jurnalis tersebut adalah Svetlana Babayeva, kepala biro grup media Rossiya Segodnya yang dikelola Rusia di Simferopol. Simferopol adalah kota terbesar kedua di semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
“Kepala Rossiya Segodnya di Simferopol dan mantan pemimpin redaksi Gazeta.Ru Svetlana Babayeva meninggal dalam sebuah kecelakaan. Tragedi itu terjadi di tempat pelatihan di Krimea, tempat jurnalis itu terlibat dalam penembakan olahraga militer. Redaksi kami menyampaikan belasungkawa,” kata Gazeta.RU dalam Twitter, Sabtu (29/10).
Kantor berita Rossiya Segodnya dilabeli Ukraina dengan agen propaganda. CEO Rossiya Segodnya, Dmitry Kiselyov sendiri disebut sebagai “figur sentral propaganda pemerintah yang mendukung pengerahan pasukan Rusia di Ukraina”.
Menurut laporan RIA Novosti, kantor berita Rusia dan anak perusahaan Rossiya Segodnya, Babayeva terbunuh oleh peluru nyasar selama latihan menembak di tempat latihan militer.
Babayeva adalah “orang yang hangat, yang sangat mendukung Rusia,” dan “ingin mendukung pahlawan kita,” kata laporan RIA Novosti.
Babayeva sebelumnya adalah kepala biro untuk RIA Novosti di Inggris dan Amerika Serikat, dan editor situs web Gazeta.Ru.
Gazeta.Ru memberikan penghormatan kepada mantan pemimpin redaksi mereka yang mereka sebut sebagai “profesional dengan standar tertinggi”.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang pembunuhan Babayeva. Tokoh-tokoh pro-Rusia memberi penghormatan kepada Babayeva di pos media sosial.
Gubernur Krimea Rusia, Sergei Aksyonov menyebut kematiannya sebagai kehilangan yang memilukan.
“Svetlana melakukan banyak hal untuk menyampaikan kepada publik kebenaran tentang apa yang terjadi di wilayah Kherson,” kata Vladimir Saldo, kepala wilayah Kherson selatan Ukraina yang sebagian besar diduduki Rusia.
Juru Bicara Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menulis di halaman Telegramnya: “Saya sangat mencintaimu, Sveta.”