Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

AJI Batam
AJI Kota Batam melakukan aksi damai tolak pengesahan RUU Pilkada. (Foto/Doc)

Jurnalis Batam Gelar Aksi Bakar Lilin Protes ‘Matinya Demokrasi’ di Indonesia



Berita Baru, Batam – Puluhan jurnalis di Kota Batam menggelar aksi protes bertajuk “Indonesia Darurat” di depan Kantor DPRD Kota Batam pada Jumat malam (23/8/2024). Aksi yang dimulai pada pukul 20.00 WIB ini dilakukan sebagai bentuk simbolis duka atas apa yang mereka sebut sebagai matinya demokrasi di Indonesia.

Melalui siaran pers Aji Batam yang di rilis via postingan instagram, @ajikotabatam, pada Sabtu (24/8/2024). Dalam aksi tersebut, para jurnalis mengenakan pakaian serba hitam dan membentuk formasi setengah lingkaran. Di depan mereka, lilin-lilin dinyalakan sebagai tanda berduka. Lilin-lilin ini dianggap sebagai simbol belasungkawa terhadap kondisi demokrasi yang dinilai semakin memprihatinkan.

Masing-masing jurnalis memegang poster yang berisi kritik tajam terhadap Presiden Joko Widodo. Poster-poster tersebut memuat berbagai kalimat seperti “Anak tukang kayu yang kupercaya hanya Yesus,” “#tolakpemiluakalakalan,” dan “#kawalputusanMK.” Ada juga poster yang menuliskan “Tolak pilkada akal-akalan, bau ketek oligarki,” yang mencerminkan ketidakpuasan para jurnalis terhadap situasi politik yang tengah berlangsung.

Aksi ini tidak hanya berupa unjuk rasa diam. Beberapa jurnalis, seperti Muhammad Islahuddin, Redaktur Batam TV, menyampaikan orasi yang penuh emosi. “Hari ini kita berkumpul di sini karena kita marah kepada pemimpin yang duduk di DPR sana. Presiden Jokowi ingin menggunakan semua alat kekuasaan untuk meloloskan anaknya masuk dalam Pilkada,” teriak Islahuddin di hadapan rekan-rekan sesama jurnalis.

Tidak hanya orasi, beberapa jurnalis lainnya, termasuk Ajang dari Liputan 6 dan Alamudin Hamapu dari Detik, turut menyampaikan puisi-puisi kritikan yang mereka tujukan kepada pemerintahan Jokowi. Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, yang menekankan bahwa aksi malam itu adalah bentuk keprihatinan atas matinya demokrasi di Indonesia.

Alamudin Hamapu, yang juga merupakan Koordinator Advokasi AJI Batam dan penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa aksi pembakaran lilin tersebut dimaksudkan sebagai simbol belasungkawa terhadap kondisi demokrasi yang dinilai semakin merosot. “Hal-hal seperti ini tidak bisa dibiarkan, jurnalis harus ikut bersuara menjaga demokrasi,” tegas Alam.

Ia juga berharap agar aksi-aksi yang dilakukan di berbagai daerah ini dapat didengar oleh pemerintah, sehingga demokrasi tidak lagi dipermainkan untuk kepentingan pribadi atau keluarga. “Yang penting kita kawal putusan MK ini, jika nanti tiba-tiba disahkan, kita akan lakukan aksi kembali,” ujar Alam, menutup aksi malam itu.

Aksi bakar lilin oleh para jurnalis di Batam ini merupakan bagian dari rangkaian protes yang lebih luas, yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia. Mereka menuntut agar pemerintah tetap menjunjung tinggi demokrasi dan tidak mempermainkan proses politik demi kepentingan segelintir pihak.