Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jokowi: Manajemen Beras Kunci Penting Antisipasi dan Mitigasi Krisis Pangan
(Sumber foto: Kompas)

Jokowi: Manajemen Beras Kunci Penting Antisipasi dan Mitigasi Krisis Pangan



Berita Baru, Jakarta — Presiden Joko Widdodo menyampaikan pengelolaan manajemen bahan pokok beras yang baik merupakan kunci terpenting dalam upaya antisipasi krisis pangan yang bisa disebabkan oleh pandemi COVID-19 di dalam negeri saat ini.

“Manajemen beras menjadi kunci penting antisipasi dan mitigasi krisis pangan yang beberapa bulan ini disampaikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO),” kata Presiden Joko Widodo yang disampaikan melalui siaran konferensi video, Selasa (28/4).

Presiden Jokowi juga meminta agar seluruh pihak harus melakukan penghitungan yang tepat mengenai ketersediaan bahan pokok beras dengan detail di wilayahnya.

Hal itu berarti seluruh stok yang dimiliki di berbagai tempat penampungan hasil panen bahan pokok dihitung seluruhnya dan dibandingkan dengan jumlah populasi pada daerah tersebut.

“Secara detail dikalkulasi, dihitung betul secara detail mengenai ketersediaan stok. Tentu saja dengan memperhitungkan stok di masyarakat, stok di penggilingan, stok di gudang, dan stok di Bulog,” terang Jokowi.

Lanjut Jokowi, bahwa penghitungan tersebut bakal disesuaikan dengan panen raya pada bulan April yang diperkirakan akan mencapai 5,62 juta ton. Sehingga, pada setiap kebutuhan beras di wilayah, di mana defisitnya bisa dipenuhi oleh pemerintah dalam waktu dekat.

“Puncak panen raya di bulan April ini produksi beras kita cukup, kemarin saya mendapatkan laporan bisa mencapai 5,62 juta ton, itu merupakan hal sangat bagus,” tegas Presiden.

Sebelum itu, upaya antisipasi tersebut adalah tindak lanjut peringatan dari Organisasi Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) yang meminta untuk waspada dengan adanya potensi krisis pangan yang bisa disebabkan oleh pandemi virus Korona.

Sebab lumayan banyak negara penghasil bahan pangan terlebih dahulu mementingkan kebutuhan dalam negerinya dibanding melakukan ekspor ke negara lain.

“Setiap negara terutama negara-negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan mereka sendiri,” tulis FAO, beberapa waktu lalu.

Sikap negara produsen pangan itu bakal membuat rantai pasokan pangan di dunia menurun. Bahkan banyak negara berusaha mendapatkannya dengan melakukan berbagai cara demi memenuhi kebutuhan pangan.