Jerman Tawarkan Visa Sementara Bagi Korban Gempa Turki dan Suriah
Berita Baru, Berlin – Jerman tawarkan visa sementara bagi korban gempa Turki dan Suriah, dimana mereka akan diizinkan tinggal sementara dengan kerabatnya di Jerman.
“Ini adalah bantuan darurat,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser kepada surat kabar Bild pada hari Sabtu (11/2).
“Kami ingin mengizinkan keluarga Turki atau Suriah di Jerman membawa kerabat dekat mereka dari daerah bencana ke rumah mereka tanpa birokrasi,” imbuhnya.
Dia mengatakan skema ini akan dilakukan dengan visa reguler, yang akan dikeluarkan dengan cepat dan tetap berlaku selama tiga bulan.
“Visa yang tidak rumit untuk korban gempa. Menteri Dalam Negeri Federal Nancy Faeser: “Ini tentang bantuan yang membutuhkan. Kami ingin memungkinkan keluarga Turki atau Suriah di Jerman dapat membawa kerabat dekat dari wilayah bencana kepada mereka secara tidak birokratis,” katanya di Twitter, Sabtu (11/2).
Keputusan tersebut diambil saat jumlah korban tewas akibat gempa bumi melampaui 29.000 pada hari Minggu (12/2). Jutaan orang telah mengungsi di kedua negara.
Sekitar 2,9 juta orang asal Turki tinggal di Jerman, dengan lebih dari setengahnya berkewarganegaraan Turki.
Komunitas Suriah juga besar dan diperkirakan mencapai 924.000 sejak mantan Kanselir Jerman Angela Merkel membuka perbatasan bagi pengungsi pada 2015 dan 2016.
Ada 118.000 warga Suriah di Jerman pada 2014.
“Sebagai pemerintah Jerman, kami ingin membantu memastikan bahwa keluarga di Jerman dapat menerima sementara kerabat yang terkena dampak gempa jika mereka tidak lagi memiliki tempat tinggal atau membutuhkan perawatan medis,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Twitter pada hari Sabtu (11/2).
Baerbock mengatakan kementerian luar negeri dan dalam negeri telah membentuk “satuan tugas” untuk memulai inisiatif tersebut.
“Tujuannya adalah untuk membuat prosedur visa tidak birokratis mungkin bagi mereka yang terkena dampak. Kami telah meningkatkan staf di misi luar negeri di Turki dan mengalokasikan kembali kapasitas,” tambah Baerbock.
Visa yang dipercepat dan diprioritaskan dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi orang-orang yang secara khusus terkena dampak bencana secara individu, yang mungkin terancam menjadi tunawisma, misalnya, atau menderita cedera yang memerlukan perawatan, lapor kantor berita dpa.
Ditambahkan bahwa skema tersebut dirancang untuk para korban yang ingin mencari perlindungan di Jerman dan tinggal dengan anggota keluarga tingkat pertama atau kedua yang merupakan warga negara Jerman atau yang memiliki izin tinggal permanen.