Jepang dan Korea Selatan Geram, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal
Berita Baru, Pyongyang – Pada Sabtu (7/5), Korea Utara kembali luncurkan rudal balistik, menurut laporan militer Korea Selatan dan Kementerian Pertahanan Jepang.
Peluncuran itu terjadi saat Korea Selatan akan melantik Presiden baru terpilih Yoon Suk Yeol, di mana ia berjanji untuk mengambil langkah tegas terhadap masalah Korea Utara pada 10 Mei mendatang serta agenda kedatangan Presiden AS Joe Biden pada 21 Mei.
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara menguji apa yang diyakini sebagai rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) di lepas pantai timurnya sekitar pukul 05:07 GMT pada hari Sabtu dari Sinpo, salah satu galangan kapal utama Korea Utara.
Kementerian pertahanan Jepang juga mengatakan proyektil itu bisa jadi merupakan rudal balistik.
Penyiar publik Jepang NHK, mengutip sumber-sumber pemerintah, mengatakan rudal tersebut mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Jepang dan Korea Selatan memperkirakan SLBM terbang setinggi 50-60km (30-40 mil) dan sejauh 600km (370 mil).
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memerintahkan para pejabat untuk mempersiapkan semua “situasi yang tidak terduga” dan mengamankan keselamatan pesawat dan kapal, tetapi tidak ada laporan kerusakan segera.
“Ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Menteri Pertahanan Nobuo Kishi kepada wartawan, dikutip dari Reuters.
Peluncuran itu tampaknya merupakan demonstrasi pertama SLBM Korea Utara sejak Oktober tahun lalu ketika meluncurkan uji coba rudal jarak pendek baru dari 8.24 Yoyung, satu-satunya kapal selam yang diketahui mampu menembakkan rudal.
Sebelumnya, pada hari Rabu (4/5), Korea Utara juga menembakkan rudal balistik ke laut di lepas pantai timurnya, kata Korea Selatan dan Jepang.
Peluncuran terbaru kemungkinan merupakan peluncuran rudal ke-15 Korea Utara tahun ini, termasuk uji coba pertama rudal balistik antarbenua sejak 2017, yang menunjukkan jangkauan potensial untuk mencapai keseluruhan daratan AS.
Amerika Serikat menilai Korea Utara sedang mempersiapkan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri dan bisa siap untuk melakukan uji coba di sana pada awal bulan ini.